![pinterest](https://pinterest.com/pin/create/button/?url=https://bali.antaranews.com/berita/203410/kpu-badung-terjunkan-1069-ppdp-untuk-coklit-pilkada-2020&media=https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2020/07/24/Semaracipta-KPU-Badung.jpg&description=KPU Badung terjunkan 1.069 PPDP untuk "coklit" Pilkada 2020){kind=link}
Komisi Pemlihan Umum Kabupaten Badung, Bali, menerjunkan sebanyak 1.069 petugas pemuktahiran data pemilih (PPDP) yang akan melakukan tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) terhadap daftar pemilih untuk Pilkada 2020.
"Jumlah PPDP ini menyesuaikan dengan banyaknya TPS untuk pilkada kali ini yang juga 1.069 TPS," kata Ketua KPU Kabupaten Badung I Wayan Semara Cipta, di Mangupura, Badung, Jumat.
Hingga saat ini, PPDP sudah melakukan tahapan pemuktahiran data atau pencocokan dan penelitian (coklit) pada lebih dari 38 ribu calon pemilih untuk Pilkada 2020 di daerah itu.
"Dari jumlah pemilih pada Pemilu 2019 sebanyak 402.995 orang, kami sudah melakukan 'input' data pemilih terkait tahap coklit atau pemuktahiran data pemilih sebanyak 38 ribu atau 9,4 persen," ujar pria yang akrab dipanggil Kayun itu
Kayun menambahkan, sebelum pandemik COVID-19, jumlah TPS untuk pelaksanaan Pilkada Badung dirancang sebanyak 600 TPS.
"Penambahan TPS ini karena yang dulunya satu TPS boleh maksimal 800 pemilih, sekarang hanya boleh 500 pemilih. Akibatnya di Kabupaten Badung dari 600 TPS menjadi 1.069 TPS," ucapnya.
Baca juga: Bawaslu Bali: PPDP jangan sampai jadi klaster baru COVID-19
Dari 1.069 PPDP yang bertugas melakukan "coklit" data pemilih dari 15 Juli sampai 13 Agustus mendatang, sudah ada dua PPDP yang menyelesaikan tugasnya 100 persen hingga Rabu (22/7) malam.
Menurut dia, sejauh ini PPDP dalam melaksanakan tugas di lapangan di tengah pandemik COVID-19 tidak sampai ada yang menolak.
"Tetapi kadang ada masyarakat yang kaget saja karena disangka PPDP ini adalah petugas kesehatan karena datang menggunakan APD berupa masker dan face shield," ucap pria yang sudah turut menjadi penyelenggara pemilu sejak 2004 itu.
Pihaknya juga mengucapkan terima kasih atas kerja sama jajaran Bawaslu di lapangan yang saling mengingatkan PPDP dalam melakukan pemuktahiran data pemilih.
"Kadang ada petugas kami sudah menggunakan masker, tetapi lupa menggunakan face shield dan itu sudah diingatkan jajaran pengawas. Iya kami dan jajaran pengawas memang saling mengisi, saling mengingatkan, dan menguatkan," kata Kayun.
Kabupaten Badung merupakan satu dari enam kabupaten/kota di Bali yang akan melaksanakan Pilkada Serentak 2020, sedangkan lima kabupaten/kota lainnya yakni Kota Denpasar, Kabupaten Jembrana, Tabanan, Karangasem dan Bangli.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Jumlah PPDP ini menyesuaikan dengan banyaknya TPS untuk pilkada kali ini yang juga 1.069 TPS," kata Ketua KPU Kabupaten Badung I Wayan Semara Cipta, di Mangupura, Badung, Jumat.
Hingga saat ini, PPDP sudah melakukan tahapan pemuktahiran data atau pencocokan dan penelitian (coklit) pada lebih dari 38 ribu calon pemilih untuk Pilkada 2020 di daerah itu.
"Dari jumlah pemilih pada Pemilu 2019 sebanyak 402.995 orang, kami sudah melakukan 'input' data pemilih terkait tahap coklit atau pemuktahiran data pemilih sebanyak 38 ribu atau 9,4 persen," ujar pria yang akrab dipanggil Kayun itu
Kayun menambahkan, sebelum pandemik COVID-19, jumlah TPS untuk pelaksanaan Pilkada Badung dirancang sebanyak 600 TPS.
"Penambahan TPS ini karena yang dulunya satu TPS boleh maksimal 800 pemilih, sekarang hanya boleh 500 pemilih. Akibatnya di Kabupaten Badung dari 600 TPS menjadi 1.069 TPS," ucapnya.
Baca juga: Bawaslu Bali: PPDP jangan sampai jadi klaster baru COVID-19
Dari 1.069 PPDP yang bertugas melakukan "coklit" data pemilih dari 15 Juli sampai 13 Agustus mendatang, sudah ada dua PPDP yang menyelesaikan tugasnya 100 persen hingga Rabu (22/7) malam.
Menurut dia, sejauh ini PPDP dalam melaksanakan tugas di lapangan di tengah pandemik COVID-19 tidak sampai ada yang menolak.
"Tetapi kadang ada masyarakat yang kaget saja karena disangka PPDP ini adalah petugas kesehatan karena datang menggunakan APD berupa masker dan face shield," ucap pria yang sudah turut menjadi penyelenggara pemilu sejak 2004 itu.
Pihaknya juga mengucapkan terima kasih atas kerja sama jajaran Bawaslu di lapangan yang saling mengingatkan PPDP dalam melakukan pemuktahiran data pemilih.
"Kadang ada petugas kami sudah menggunakan masker, tetapi lupa menggunakan face shield dan itu sudah diingatkan jajaran pengawas. Iya kami dan jajaran pengawas memang saling mengisi, saling mengingatkan, dan menguatkan," kata Kayun.
Kabupaten Badung merupakan satu dari enam kabupaten/kota di Bali yang akan melaksanakan Pilkada Serentak 2020, sedangkan lima kabupaten/kota lainnya yakni Kota Denpasar, Kabupaten Jembrana, Tabanan, Karangasem dan Bangli.
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020