Ketua Kelompok Staf Medis Ilmu Kesehatan Anak RSUP Sanglah dr. Ketut Ariawati mengatakan masa pandemi COVID-19 ini dapat mempengaruhi pola tumbuh dan berkembang anak.

"Memang kita tidak bisa memungkiri situasi pandemi ini berpengaruh terhadap tumbuh dan kembang anak. Kalau tumbuh akan berpengaruh dari sisi nutrisi, sedangkan kalau kembang atau perkembangan itu adalah bagaimana para orang tua bisa menstimulasi anak," katanya, saat ditemui di RSUP Sanglah, Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan masa pandemi ini, para orang tua bisa membuat perubahan, utamanya terhadap sikap mengatur pola hidup sehat sehari-hari, sehingga anak juga mendapatkan nutrisi yang baik.

Selain itu juga, katanya, masa pandemi ini memberikan sisi positif, yaitu dapat mempererat hubungan anak dengan orang tua. Untuk itu, ini dapat menjadikan kesempatan orang tua memperhatikan anak dengan sungguh-sungguh, seperti apa hak anak itu sepenuhnya.

Dalam rentang waktu ini, hubungan antara orang tua dan anak bisa terpenuhi baik dari sisi pendidikan, kesehatan maupun hal lainnya.

"Menyambut Hari Anak Nasional 2020, hak anak sesungguhnya sama dengan kita, seperti untuk kesehatan, pendidikan dan hak-hak lainnya. Untuk kesehatan penting adanya imunisasi, karena selama COVID ini banyak orang tua takut ke rumah sakit jadi molorlah semua," katanya.

Dokter Ketut Ariawati menjelaskan bagi anak yang tidak mendapatkan imunisasi menjadi salah satu hak anak yang telah dilanggar. Kemudian, dengan sistem pendidikan daring, hak adaptasi anak untuk bersosialisasi dan bermain juga hilang.

Selain itu, kata dia, anak memiliki golden period, yaitu pada saat 1.000 hari pertama kelahiran anak. Selama 1.000 hari kelahiran ini merupakan cikal bakal seorang anak bermutu atau tidak dan juga penerapan pendidikan selanjutnya.

Upaya yang bisa dilakukan orang tua saat mengawasi interaksi anak saat di dalam maupun di luar rumah dapat dilakukan secara edukatif. Kata dia, dalam masa ini, inovasi orang tua sangat dibutuhkan, mulai dari memanfaatkan teknologi dan memperkenalkan dunia sosial pada anak.

"Metode-metode edukatif itu sangat diperlukan untuk bisa meningkatkan pendidikan si anak tanpa melewatkan pemberian nutrisi yang seimbang, terutama bagi tumbuh dan kembangnya," ujarnya.


Pendampingan teknologi
Pada hari yang sama (23/7), Komunitas Jejak Literasi Bali (JLB) menggelar diskusi daring bertajuk Bincang Literasi dengan tema "Peran Orang Tua dalam Pengawasan Literasi Digital pada Anak" melalui akun Instagram @jejakliterasibali yang menghadirkan seorang narasumber yakni Ni Made Yanthi Ari Agustini, S. Pi,. M. Psi., selaku psikolog dari Welas Asih Wellness Center.

Pada kesempatan itu, Made Yanthi menyampaikan bahwa peranan orang tua sangat penting khususnya yaitu mengawasi anak-anaknya dalam memanfaatkan teknologi atau pendampingan teknologi.

"Orang tua sangat penting sekali peranannya. Saya tahu, orang tua juga punya kesibukan mungkin ada beberapa orang tua yang bekerja, dua-duanya bekerja. Jadi, komunikasi antar keluarga ini sangat penting dimana dalam mengatur jadwal kapan waktu orang tua bersama anak, kapan waktu orang tua bekerja sehingga proses literasi digital yang sehat ini bisa dilakukan, " katanya.

Sementara itu, Koordinator Komunitas Jejak Literasi Bali I Gede Andika Wirateja, S. E. menyampaikan kegiatan Bincang Literasi ini sudah dilaksanakan sebanyak tiga kali dan akan terus berlanjut. "Bincang Literasi ini menjadi kegiatan yang baik dilaksanakan mengingat bahwa setiap orang sekarang masih di rumah saja, walaupun beberapa sudah beraktivitas di luar rumah," katanya.

Dengan adanya bincang literasi ini jadi setiap orang bisa mengakses referensi dengan mudah terkait literasi walaupun tidak secara langsung ke luar rumah, sehingga bincang literasi secara virtual ini bisa menjadikan setiap orang untuk tetap bisa menambah referensi pengetahuan, merasakan diskusi interaktif, dan tetap produktif seperti yang kita lakukan sebelum pandemi.

"Jadi pandemi bukan alasan untuk tidak produktif, " kata Dika yang juga merupakan seorang Wirausaha Muda itu, didampingi Ketua Divisi Perencanaan Komunitas Jejak Literasi Bali Ni Putu S Wahyuni, S. Psi. selaku host/moderator yang kerap dipanggil Depik itu.

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020