Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Badung I Wayan Semara Cipta menyatakan optimistis dapat mencapai target 80 persen untuk tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada 2020, meskipun tahapan pilkada berlangsung di tengah pandemi COVID-19.

"Meskipun dihadapkan berbagai tantangan, kami tetap optimistis untuk mencapai target 80 persen partisipasi pemilih, terlebih dengan melihat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu Legislatif 2019 yang sebesar 87,22 persen," kata Semara Cipta, di Mangupura, Bali, Kamis.

Pada Pileg 2014, ujar dia, tercatat tingkat partisipasi pemilih saat itu sebesar 78 persen. Kemudian pada Pemilu 2019, partisipasi pemilih meningkat menjadi 87,22 persen.

"Kami harapkan di pilkada kali ini juga meningkat. Jika di Pilkada 2015 tingkat partisipasi pemilih hanya 68 persen, untuk pilkada yang sekarang mudah-mudahan menjadi 86 persen. Seperti halnya di Pemilu Legislatif dari 78 persen, lalu berkebalikan menjadi lebih 87 persen," ucap pria yang biasa disapa Kayun ini.

Kondisi pandemi COVID-19 ini, menurut Kayun, tidak serta merta akan mengurangi minat masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemilu. Bisa diambil contoh dari pelaksanaan Pemilu Legislatif di Korea Selatan, meskipun berlangsung di tengah pandemi, tetapi justru mencatatkan rekor tertinggi partisipasi pemilih dalam kurun waktu 28 tahun terakhir.

"Oleh karena itu, kami tetap berkeyakinan partisipasi pemilih akan meningkat sehingga kami pasang di angka minimal 80 persen," ujarnya didampingi empat komisioner KPU Badung lainnya itu.

Baca juga: PPDP di Badung kenakan APD saat proses Coklit

Terkait dengan kondisi pemilih di Kabupaten Badung, Kayun berpandangan diperlukan upaya sosialisasi yang berbeda untuk yang berada di kawasan Badung bagian utara dan selatan.

"Kalau untuk pemilih di kawasan Badung utara dan tengah, mereka ini cenderung lebih suka sosialisasi tatap muka. Sedangkan untuk di kawasan Badung selatan (wilayah Kuta) dengan penduduknya yang lebih heterogen, lebih menyukai sosialisasi secara daring, sehingga kami pun akhirnya menggunakan pola-pola komunikasi dengan virtual atau daring," ucapnya.

Terlebih saat ini, menurut Kayun, memang masyarakat juga lebih senang dan nyaman mendapatkan informasi dari "genggaman" atau menggunakan "smartphone", sehingga pihaknya pun banyak menghadirkan informasi yang bisa diakses secara daring.

"Kami sangat mengharapkan teman-teman media dapat membantu kami untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya untuk datang ke TPS pada 9 Desember mendatang. Ini sesuai dengan tagline kami untuk pemilih yakni Partisipasimu, Pedulimu Pada Badung," ujarnya.

Kayun mengingatkan, dengan kepedulian masyarakat Badung untuk datang ke TPS dan memberikan pilihan, itu sama artinya masyarakat ikut bertanggung jawab terhadap masa depan Badung.

Baca juga: KPU Bali pastikan penyelenggara pilkada dilengkapi APD

 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020