Jakarta (Antara Bali) - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman tidak yakin Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paris, Prancis, menjadi sasaran utama dari ledakan bom yang diletakkan di trotoar.
Meski demikian, Marciano di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu, mengatakan, BIN akan mendalami kasus ledakan bom di dekat KBRI tersebut.
"Itu sedang dalam pendalaman. Saya tidak yakin kalau itu ditujukan untuk kedubes RI. Memang karena Kedubes RI letaknya di pinggir dekat trotoar dan bom ini diletakkan di depan trotoar," jelasnya.
Saat ini, lanjut dia, pemerintah bekerjasama dengan kepolisian dan intelijen Perancis untuk mendalami ledakan tersebut.
"Memang sekarang polisi sedang mencari. Ada indikasi tiga orang meletakkan bom itu, tetapi itu sedang dalam pencarian," ujarnya.
Namun, lanjut dia, sampai saat ini kepolisian Perancis belum bisa memastikan identitas pelaku pemboman tersebut.(LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Meski demikian, Marciano di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu, mengatakan, BIN akan mendalami kasus ledakan bom di dekat KBRI tersebut.
"Itu sedang dalam pendalaman. Saya tidak yakin kalau itu ditujukan untuk kedubes RI. Memang karena Kedubes RI letaknya di pinggir dekat trotoar dan bom ini diletakkan di depan trotoar," jelasnya.
Saat ini, lanjut dia, pemerintah bekerjasama dengan kepolisian dan intelijen Perancis untuk mendalami ledakan tersebut.
"Memang sekarang polisi sedang mencari. Ada indikasi tiga orang meletakkan bom itu, tetapi itu sedang dalam pencarian," ujarnya.
Namun, lanjut dia, sampai saat ini kepolisian Perancis belum bisa memastikan identitas pelaku pemboman tersebut.(LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012