Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali mencatat hingga Senin (20/7) 2.060 orang atau 74,15 persen dari jumlah keseluruhan pasien positif COVID-19 di Pulau Dewata telah sembuh.
"Untuk hari ini saja dilaporkan ada 66 orang yang sembuh dari COVID-19," kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra di Denpasar, Senin.
Baca juga: Bali United serahkan replika piala Liga 1 ke Bupati Gianyar
Dia mengemukakan dari 66 orang yang sembuh hari ini terbanyak dari Kota Denpasar (26), kemudian Kabupaten Bangli (13), Klungkung (13), Badung (5), Karangasem (3), Jembrana (2), Tabanan (2), Gianyar (1) dan satu orang yang domisilinya dari luar Bali.
Jika dilihat secara kumulatif, 2.060 orang yang telah sembuh dari COVID-19 itu untuk setiap kabupaten/kota di Bali, yakni dari Kabupaten Jembrana (47), Tabanan (93), Badung (260), Denpasar (780), Gianyar (141), Bangli (247), Klungkung (199), Karangasem (113), dan Buleleng (143). Sementara itu, yang sembuh juga ada 21 orang WNI dari luar Bali dan 16 orang warga negara asing.
Selain ada 66 pasien positif COVID-19 yang dinyatakan telah sembuh,, kata Dewa Indra, pada Senin ini ada penambahan 33 kasus baru yang kesemuanya kasus transmisi lokal.
"Dengan demikian, secara kumulatif jumlah kasus positif COVID-19 di Pulau Dewata hingga saat ini menjadi 2.778 orang," ucap pria yang juga Sekda Provinsi Bali itu.
Sementara itu, GTPP COVID-19 Provinsi Bali mencatat pada Senin ini juga ada penambahan empat pasien yang meninggal dunia, yakni dari Kabupaten Tabanan (1), Badung (1), dan Buleleng (2), sehingga secara kumulatif jumlah pasien yang meninggal dunia karena COVID-19 di Provinsi Bali menjadi 44 orang.
"Penambahan kasus positif COVID-19 yang terus terjadi ini, kami harapkan menjadi kesadaran bagi semua pihak untuk lebih menjaga diri dan kesehatannya. Dengan menerapkan protokol kesehatan, di mana saja dan kapan saja, sehingga antara satu orang dan yang lainnya akan saling menjaga," ucapnya.
Menurut Dewa Indra, kesadaran dan partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan untuk menerapkan protokol kesehatan sesuai adaptasi kebiasaan baru atau di Bali disebut dengan tatanan kehidupan era baru menuju masyarakat Bali yang produktif dan bebas COVID-19.
Sementara pasien yang sedang menjalani perawatan atau kasus aktif secara kumulatif mencapai 674 orang yang dirawat di 17 RS rujukan maupun di sejumlah tempat karantina dan hotel.
Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya mengatakan bagi pasien positif COVID-19 yang tergolong sebagai kasus konfirmasi tanpa gejala dirawat di sejumlah tempat karantina, seperti di Bapelkesmas Denpasar, Wisma Bima, Badan Diklat di Pering, serta tiga hotel yang juga dijadikan tempat karantina, yakni Hotel Ibis, Hotel Grand Mega dan Hotel Ramada.
Baca juga: GTPP Bali catat 121 pasien COVID-19 sembuh
Di tempat karantina, lanjut Suarjaya, pasien yang tanpa gejala ini ada yang sembuh dalam waktu tiga hari, lima hari hingga tujuh hari. Sedangkan yang dirawat di RS, relatif lebih lama sembuhnya karena mereka mayoritas juga memiliki riwayat penyakit penyerta, seperti sakit jantung, diabetes, hipertensi, paru-paru dan sebagainya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Untuk hari ini saja dilaporkan ada 66 orang yang sembuh dari COVID-19," kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra di Denpasar, Senin.
Baca juga: Bali United serahkan replika piala Liga 1 ke Bupati Gianyar
Dia mengemukakan dari 66 orang yang sembuh hari ini terbanyak dari Kota Denpasar (26), kemudian Kabupaten Bangli (13), Klungkung (13), Badung (5), Karangasem (3), Jembrana (2), Tabanan (2), Gianyar (1) dan satu orang yang domisilinya dari luar Bali.
Jika dilihat secara kumulatif, 2.060 orang yang telah sembuh dari COVID-19 itu untuk setiap kabupaten/kota di Bali, yakni dari Kabupaten Jembrana (47), Tabanan (93), Badung (260), Denpasar (780), Gianyar (141), Bangli (247), Klungkung (199), Karangasem (113), dan Buleleng (143). Sementara itu, yang sembuh juga ada 21 orang WNI dari luar Bali dan 16 orang warga negara asing.
Selain ada 66 pasien positif COVID-19 yang dinyatakan telah sembuh,, kata Dewa Indra, pada Senin ini ada penambahan 33 kasus baru yang kesemuanya kasus transmisi lokal.
"Dengan demikian, secara kumulatif jumlah kasus positif COVID-19 di Pulau Dewata hingga saat ini menjadi 2.778 orang," ucap pria yang juga Sekda Provinsi Bali itu.
Sementara itu, GTPP COVID-19 Provinsi Bali mencatat pada Senin ini juga ada penambahan empat pasien yang meninggal dunia, yakni dari Kabupaten Tabanan (1), Badung (1), dan Buleleng (2), sehingga secara kumulatif jumlah pasien yang meninggal dunia karena COVID-19 di Provinsi Bali menjadi 44 orang.
"Penambahan kasus positif COVID-19 yang terus terjadi ini, kami harapkan menjadi kesadaran bagi semua pihak untuk lebih menjaga diri dan kesehatannya. Dengan menerapkan protokol kesehatan, di mana saja dan kapan saja, sehingga antara satu orang dan yang lainnya akan saling menjaga," ucapnya.
Menurut Dewa Indra, kesadaran dan partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan untuk menerapkan protokol kesehatan sesuai adaptasi kebiasaan baru atau di Bali disebut dengan tatanan kehidupan era baru menuju masyarakat Bali yang produktif dan bebas COVID-19.
Sementara pasien yang sedang menjalani perawatan atau kasus aktif secara kumulatif mencapai 674 orang yang dirawat di 17 RS rujukan maupun di sejumlah tempat karantina dan hotel.
Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya mengatakan bagi pasien positif COVID-19 yang tergolong sebagai kasus konfirmasi tanpa gejala dirawat di sejumlah tempat karantina, seperti di Bapelkesmas Denpasar, Wisma Bima, Badan Diklat di Pering, serta tiga hotel yang juga dijadikan tempat karantina, yakni Hotel Ibis, Hotel Grand Mega dan Hotel Ramada.
Baca juga: GTPP Bali catat 121 pasien COVID-19 sembuh
Di tempat karantina, lanjut Suarjaya, pasien yang tanpa gejala ini ada yang sembuh dalam waktu tiga hari, lima hari hingga tujuh hari. Sedangkan yang dirawat di RS, relatif lebih lama sembuhnya karena mereka mayoritas juga memiliki riwayat penyakit penyerta, seperti sakit jantung, diabetes, hipertensi, paru-paru dan sebagainya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020