Denpasar (Antara Bali) - Kepala Bidang Humas Polda Bali Komisaris Besar Polisi Hariadi menyatakan, lima orang yang ditembak mati di dua lokasi Minggu (18/3) malam bukan teroris, melainkan murni tersangka perampokan dan rencana melakukan aksi serupa lagi di Pulau Dewata.

"Dari penyelidikan sementara mereka itu murni terkait rencana dan tindakan perampokan. Salah seorang di antaranya dengan inisial H, masuk DPO (daftar pencarian orang) hasil pengembangan kasus curas (pencurian dengan kekerasan) di Medan," katanya di Denpasar, Senin siang.

Kelima orang yang ditembak mati aparat Detasemen Khusus 88 Antiteror di Jalan Danau Poso, Sanur dan Jalan Gunung Soputan, Denpasar Barat itu, tegasnya, masuk Bali untuk melakukan sejumlah rencana perampokan di beberapa lokasi.

Meski dalam penyergapan itu ditemukan beberapa senjata api dengan sejumlah pelurunya, Kombes Pol Hariadi menjelaskan, empat orang lainnya masih diselidiki, termasuk kemungkinan ada dari kalangan warga lokal yang menjadi korban tewas.

Sedangkan Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri, Komisaris Besar Polisi Boy Rafli Amar melalui pesan singkat di Jakarta, Minggu (18/3) tengah malam menyatakan, aparat Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menembak mati lima orang diduga terlibat perencanaan perampokan dan terindikasi jaringan teroris di Denpasar.(IGK/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012