Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Denpasar, Bali terus gencar melakukan tes cepat dan tes cepat lanjutan kepada masyarakat dalam upaya mempercepat memutus mata rantai pandemi COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr. Luh Putu Sri Armini di Denpasar, Minggu menjelaskan di Denpasar hingga saat ini tercatat yang telah melakukan tes cepat sebanyak 13.634 orang dan tes cepat lanjutan (swab test) 3.559 orang.

Ia mengatakan dengan pelaksanaan tes COVID-19 terhadap masyarakat bertujuan jika ada warga terkena atau terpapar COVID-19, maka lebih cepat diketahui data kasus berdasarkan nama dan alamat, sehingga kebijakan yang tepat sasaran akan lebih mudah dirancang dan diterapkan.

Sri Armini lebih lanjut mengatakan jika indikator adaptasi kebiasaan baru maka dari segi pelaksanaan tes Kota Denpasar sudah memenuhi. Hal ini lantaran bila dilihat dari perhitungan indikatornya yakni 3.500 tes untuk 1.000.000 penduduk maka angka yang dimiliki Kota Denpasar sudah memenuhi. Namun pihaknya minta kepada masyarakat lebih disiplin lagi menerapkan protokol kesehatan.

"Harus ada kesadaran yang tinggi dari seluruh elemen masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, sehingga dari hulu dapat dicegah adanya penularan yang baru," katanya.

Ia mengatakan Kota Denpasar penduduknya 962.000 orang, sedangkan tes COVID-19 yang dilaksanakan sudah 3.559 orang. Ini sudah memenuhi, namun diperlukan penyesuaian terhadap indikator lainnya untuk menerapkan adaptasi kebiasaan baru," kata Sri Armini.

Dengan pelaksanaan tes COVID-19 masif inilah mengakibatkan melonjaknya kasus. Hal tersebut lantaran semakin dicari semakin ditemukan kasus. Harus dilaksanakan guna menghindari adanya lonjakan tanpa pemetaan yang jelas.

"Jika tidak di tes, maka kita tidak mengetahui pemetaan untuk dilaksanakan penelusuran, dan jika dibiarkan, dikhawatirkan akan terjadi ledakan kasus seperti bola salju, mengingat jumlah lansia yang berusia 45 tahun ke atas sebagai usia rentan di Kota Denpasar saat ini di kisaran 21,83 persen, inilah yang wajib kita waspadai," katanya.

Sri Armini mengimbau masyarakat untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan selama pelaksanaan tes masif ini, sehingga tidak terjadi penularan di tingkat keluarga, dan percepatan penanganan dapat dioptimalkan.

"Kami imbau masyarakat untuk disiplin terapkan protokol kesehatan, seperti wajib memakai masker atau pelindung wajah, atur jarak, cuci tangan secara teratur dan perilaku hidup sehat dan bersih (PHSB)," ujar Sri Armini.

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020