Jajaran Institut Seni Indonesia Denpasar untuk pelaksanaan ujian tulis berbasis komputer (UTBK) tahun 2020 yang dimulai pada 5 Juli mendatang akan menerapkan standar protokol kesehatan pencegahan COVID-19 secara ketat.
"Pada kondisi normal baru ini kita harus tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan semua komponen yang terlibat, dengan menerapkan standar protokol kesehatan secara ketat," kata Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Gede Arya Sugiartha SSkar MHum di Denpasar, Rabu.
Sebanyak 2.815 peserta akan mengikuti tes UTBK di ISI Denpasar yang merupakan bagian dari seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) tahun akademik 2020/2021 itu, pelaksanaannya dibagi dua tahapan, yakni tahap pertama akan berlangsung 5-14 Juli dan tahap kedua akan berlangsung 20-29 Juli 2020.
Prof Arya Sugiartha pun menandaskan pelaksanaan UTBK di tengah pandemi COVID-19 telah mendapat izin dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali.
"Kami akan melakukan penerapan standar protokol kesehatan bagi peserta yang ikut dalam UTBK tahun ini," ujar Guru Besar Seni Karawitan dari kampus seni berstatus negeri di wilayah Bali Nusa Tenggara itu.
Selain itu, keseluruhan pengawas UTBK di ISI Denpasar juga telah melakukan "rapid test" dengan hasil non-reaktif.
Total kuota untuk penerimaan ISI tahun 2020 berjumlah 600 mahasiswa, dari tahapan sebelumnya yaitu jalur seleksi nasional masuk perguruan tinggi (SNMPTN) sudah masuk 100 siswa, dan untuk UTBK akan diperebutkan sekitar 300 siswa dan sisanya masih ada jalur mandiri.
Sesuai dengan arahan Dirjen Dikti Kemdikbud dan Ketua Majelis Rektor PTN Indonesia, untuk mengurangi risiko penyebaran infeksi COVID-19 dan mengutamakan keselamatan peserta dan penyelenggara, disampaikan beberapa kebijakan yaitu pelaksanaan tes UTBK per hari, diubah dari empat sesi menjadi dua sesi, dengan rincian perubahan waktu yakni sesi 1, pukul 09.00 – 11.15 waktu setempat dan sesi 2 pukul 14.00 – 16.15 waktu setempat.
Untuk jeda waktu selama 2 jam 45 menit, digunakan untuk pelaksanaan protokol kesehatan saat pergantian sesi.
Tes UTBK akan dilaksanakan dalam dua tahap, yakni tahap I pada 5 – 14 Juli 2020 dan tahap II pada 20 – 29 Juli 2020. Pengumuman SBMPTN akan dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2020.
Peserta yang masih berada (berdomisili) di luar provinsi/kabupaten/kota dan tidak dapat hadir di lokasi Pusat UTBK PTN tempat tes karena alasan keselamatan dan kesehatan, serta Pusat UTBK yang belum dapat menyelenggarakan tes karena satu dan lain hal, akan mengikuti tes UTBK di lokasi Mitra UTBK tambahan di daerah setempat. Pusat UTBK PTN bekerja sama dengan SMA/SMK/MA Mitra yang memenuhi persyaratan.
Sementara itu, Wakil Rektor Akademik, Kemahasiwaan dan Alumni ISI Denpasar Prof Dr I Nyoman Artayasa, MKes mengatakan pada prinsipnya ISI Denpasar sudah sangat siap untuk mengikuti proses UTBK dan SBMPTN bersamaan dengan perguruan-perguruan tinggi lainnya di Indonesia.
"Kesiapan itu bisa dilihat bahwa kami menyiapkan pelaksanaan dengan standar-standar UTBK, telah mendapatkan izin dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali untuk melaksanakan UTBK dengan tentu memenuhi syarat protokol pencegahan penyebaran COVID-19," ujarnya.
Selain itu, dari sisi materi UTBK pun pihak ISI Denpasar sudah sangat siap. "Kami mengikuti fase dua kali dalam satu sesi, jadi pagi dan siang. Tes yang tadinya dua model kita ikuti menjadi satu model, skolastik saja," ucapnya didampingi Humas ISI Denpasar I Gede Eko Jaya Utama, SE, MM.
Demikian pula, dengan hal-hal lain terkait UTBK sudah disiapkan secara matang oleh jajaran teknis ISI Denpasar. Di samping pihaknya sudah melaksanakan uji coba nasional pada 26 Juni lalu.
"Saya kira ISI Denpasar sudah sangat siap untuk itu. Jumlah pendaftar juga sudah terisi 85 persen dari keseluruhan yang dicanangkan di bagian kami," kata Prof Artayasa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Pada kondisi normal baru ini kita harus tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan semua komponen yang terlibat, dengan menerapkan standar protokol kesehatan secara ketat," kata Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Gede Arya Sugiartha SSkar MHum di Denpasar, Rabu.
Sebanyak 2.815 peserta akan mengikuti tes UTBK di ISI Denpasar yang merupakan bagian dari seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) tahun akademik 2020/2021 itu, pelaksanaannya dibagi dua tahapan, yakni tahap pertama akan berlangsung 5-14 Juli dan tahap kedua akan berlangsung 20-29 Juli 2020.
Prof Arya Sugiartha pun menandaskan pelaksanaan UTBK di tengah pandemi COVID-19 telah mendapat izin dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali.
"Kami akan melakukan penerapan standar protokol kesehatan bagi peserta yang ikut dalam UTBK tahun ini," ujar Guru Besar Seni Karawitan dari kampus seni berstatus negeri di wilayah Bali Nusa Tenggara itu.
Selain itu, keseluruhan pengawas UTBK di ISI Denpasar juga telah melakukan "rapid test" dengan hasil non-reaktif.
Total kuota untuk penerimaan ISI tahun 2020 berjumlah 600 mahasiswa, dari tahapan sebelumnya yaitu jalur seleksi nasional masuk perguruan tinggi (SNMPTN) sudah masuk 100 siswa, dan untuk UTBK akan diperebutkan sekitar 300 siswa dan sisanya masih ada jalur mandiri.
Sesuai dengan arahan Dirjen Dikti Kemdikbud dan Ketua Majelis Rektor PTN Indonesia, untuk mengurangi risiko penyebaran infeksi COVID-19 dan mengutamakan keselamatan peserta dan penyelenggara, disampaikan beberapa kebijakan yaitu pelaksanaan tes UTBK per hari, diubah dari empat sesi menjadi dua sesi, dengan rincian perubahan waktu yakni sesi 1, pukul 09.00 – 11.15 waktu setempat dan sesi 2 pukul 14.00 – 16.15 waktu setempat.
Untuk jeda waktu selama 2 jam 45 menit, digunakan untuk pelaksanaan protokol kesehatan saat pergantian sesi.
Tes UTBK akan dilaksanakan dalam dua tahap, yakni tahap I pada 5 – 14 Juli 2020 dan tahap II pada 20 – 29 Juli 2020. Pengumuman SBMPTN akan dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2020.
Peserta yang masih berada (berdomisili) di luar provinsi/kabupaten/kota dan tidak dapat hadir di lokasi Pusat UTBK PTN tempat tes karena alasan keselamatan dan kesehatan, serta Pusat UTBK yang belum dapat menyelenggarakan tes karena satu dan lain hal, akan mengikuti tes UTBK di lokasi Mitra UTBK tambahan di daerah setempat. Pusat UTBK PTN bekerja sama dengan SMA/SMK/MA Mitra yang memenuhi persyaratan.
Sementara itu, Wakil Rektor Akademik, Kemahasiwaan dan Alumni ISI Denpasar Prof Dr I Nyoman Artayasa, MKes mengatakan pada prinsipnya ISI Denpasar sudah sangat siap untuk mengikuti proses UTBK dan SBMPTN bersamaan dengan perguruan-perguruan tinggi lainnya di Indonesia.
"Kesiapan itu bisa dilihat bahwa kami menyiapkan pelaksanaan dengan standar-standar UTBK, telah mendapatkan izin dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali untuk melaksanakan UTBK dengan tentu memenuhi syarat protokol pencegahan penyebaran COVID-19," ujarnya.
Selain itu, dari sisi materi UTBK pun pihak ISI Denpasar sudah sangat siap. "Kami mengikuti fase dua kali dalam satu sesi, jadi pagi dan siang. Tes yang tadinya dua model kita ikuti menjadi satu model, skolastik saja," ucapnya didampingi Humas ISI Denpasar I Gede Eko Jaya Utama, SE, MM.
Demikian pula, dengan hal-hal lain terkait UTBK sudah disiapkan secara matang oleh jajaran teknis ISI Denpasar. Di samping pihaknya sudah melaksanakan uji coba nasional pada 26 Juni lalu.
"Saya kira ISI Denpasar sudah sangat siap untuk itu. Jumlah pendaftar juga sudah terisi 85 persen dari keseluruhan yang dicanangkan di bagian kami," kata Prof Artayasa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020