Mamuju (Antara Bali) - Tingkat perceraian pasangan suami istri atau pasutri terbilang tinggi, seperti di Sulawesi Barat terdata mencapai 500 pasangan dalam setahun.

"Data itu dari tiga kantor pengadilan agama, perceraian terutama dipicu kondisi kemiskinan. Perceraian juga menambah jumlah keluarga miskin," kata Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kemenag Sulbar, H Mufli BF di Mamuju, Sabtu.

Grafik tingkat perceraian pasutri yang terdata pada tiga kantor pengadilan, PA Polman, PA Majene dan PA Mamuju, katanya, cenderung meningkat walaupun belum signifikan jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Karena itu perlu disikapi dengan menggalakkan berbagai kebijakan untuk memerangi kemiskinan. "Kami juga diberikan amanah untuk melakukan pembinaan keagamaan bagi pasutri melalui petugas penyuluh," kata Mufli.

"Pola kerja pembinaan kemiskinan itu dilakukan dengan cara menggiring pasutri untuk tetap membina keluarga yang harmonis. Kita tidak kehendaki ada perceraian yang justru menambah keluarga miskin," tambahnya.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012