Akademisi pertanian yang juga Ketua Program Studi S2 Lahan Kering sekaligus Ketua Program Studi S2 Agroekoteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, Dr. Gede Wijana mengatakan mengaplikasikan sistem hidroponik di rumah bisa membantu masyarakat sebagai obat stres selama masa pandemi COVID-19.

"Hidroponik ini mampu menghasilkan kuantitas dan kualitas sayuran yang bagus dengan pemeliharaan yang baik. Jadi yang dipersiapkan adalah instalasinya, bibit, nutrisi AB mix atau racikan sendiri, pompa pengangkat larutan nutrisi dan tentu perlu listrik. Dalam pembuatan bibit perlu benih dan media penanam benih antara lain rockwool," kata Dr. Gede Wijana Di Denpasar,  Jumat.

Ia mengatakan bahwa hidroponik rumahan pada dasarnya diperuntukkan mereka yang tidak punya lahan luas dan bisa diaplikasikan pada lahan yang sempit, seperti bagian emperan rumah, di taman bagian depan atau samping rumah.

Baca juga: Anggota DPD: Pertanian jadi pengaman ekonomi Bali hadapi COVID-19

Sistem menanam hidroponik rumahan ini, tidak hanya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan sayuran sehari-hari, tetapi bisa juga berfungsi sebagai seni menjadi tanaman penghias rumah, lahan untuk menyalurkan kreativitas dan sebagai obat stres.

Adapun jenis-jenis sayuran yang bisa diaplikasikan dengan sistem hidroponik diantaranya sayuran daun seperti kangkung, bayam, pockcoy, selada, seledri, dan bisa juga sayuran berbuah seperti cabe, tomat, terung, dan timun.

Ia mengatakan masing-masing tanaman memiliki perbedaan waktu untuk panen. Untuk sayuran daun dalam waktu 25 - 30 hari bisa panen, sedangkan untuk sayuran buah 45 hari atau lebih waktu untuk memanen.

Baca juga: Anggota DPD: rangkul milenial Bali jadi petani

"Prosedur dengan sistem hidroponik ini, pertama-tama membuat bibit di rockwool, kemudian setelah umur 25 - 30 hari bisa pindahkan ke netpot dan besarkan di lobang tanam di instalasi hidroponik," katanya. 

Selanjutnya, berikan nutrisi AB mix di tandon, hidupkan pompa sehingga nutrisi mengalir di pipa-pipa. Jaga jangan sampai air atau larutan nutrisi habis. Selain itu, cek juga agar nutrisi tetap jalan dan panen jika sudah waktunya. Panen bisa dilakukan bertahap sesuai jenis tanaman.

Sementara itu, salah satu warga di wilayah Denpasar, bernama Robi juga telah mengaplikasikan sistem hidroponik ini sejak 2019. Ia mengatakan ada sisi bisnis yang bisa diperoleh dari hidroponik, terutama di masa pandemi COVID-19.

Baca juga: Agro Techno Park Badung padukan pariwisata dengan pertanian

"Kalau dari sisi bisnis ada dua hal yang jadi sumbernya dari hidroponik. Pertama, menjual atau membuat instalasi media tanam, yang artinya kita menjual media tanam hidroponik, dijual paket sudah lengkap meliputi instalasi itu sendiri, benih, nutrisi, rokwoll untuk semai benih dan panduan awal menanam. Kedua, menjual hasil sayur, kalau yang instalasi besar memang tujuannya untuk memetik hasil sayur lalu dijual. Kalau saya keduanya terima pesanan instalasi dan jual sayurnya," kata robi.

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020