Jakarta (Antara Bali) - Tak hanya batik yang diperkenalkan di Amerika Serikat, tapi dalam waktu dekat aliran musik dangdut juga akan masuk kesana dan diperkenalkan kepada masyarakat AS, ujar Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal.
"KBRI bekerja sama dengan stasiun televisi membuat 'reality show' temanya 'dangdut does to America' atau dangdut masuk ke AS," ujar Dino usai pembukaan pameran American Batik Exhibition di Jakarta, Selasa malam.
Dubes Dino menjelaskan pihaknya akan mendatangkan lima orang penyanyi dangdut asal Indonesia ke Amerika Serikat. Usai disambut olehnya di Washington kemudian penyanyi dangdut itu dilepas ke sejumlah tempat yang dianggap "aneh".
"Mereka dilepas seperti ikan keluar dari air. Mereka akan nyanyi di tempat para koboi di Texas, kemudian Gettho di Chicago bahkan Wall Street di New York. Mereka akan manggung di tempat-tempat yang tidak akrab dengan musik dangdut," tambah Dino.
Menurut Dino, hal ini dilakukan agar musik dangdut dikenal di AS dan membuat masyarakat setempat semakin mengenal budaya Indonesia. Dipilihnya musik dangdut sendiri, kata Dino, karena identik dengan musik Indonesia dan dikenal semua lapisan masyarakat.
"Kami mencari musik yang membuat orang joget. Kalau keroncong tidak akan membuat orang joget, kalau dangdut itu seperti samba langsung membuat orang goyang," tambah dia.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"KBRI bekerja sama dengan stasiun televisi membuat 'reality show' temanya 'dangdut does to America' atau dangdut masuk ke AS," ujar Dino usai pembukaan pameran American Batik Exhibition di Jakarta, Selasa malam.
Dubes Dino menjelaskan pihaknya akan mendatangkan lima orang penyanyi dangdut asal Indonesia ke Amerika Serikat. Usai disambut olehnya di Washington kemudian penyanyi dangdut itu dilepas ke sejumlah tempat yang dianggap "aneh".
"Mereka dilepas seperti ikan keluar dari air. Mereka akan nyanyi di tempat para koboi di Texas, kemudian Gettho di Chicago bahkan Wall Street di New York. Mereka akan manggung di tempat-tempat yang tidak akrab dengan musik dangdut," tambah Dino.
Menurut Dino, hal ini dilakukan agar musik dangdut dikenal di AS dan membuat masyarakat setempat semakin mengenal budaya Indonesia. Dipilihnya musik dangdut sendiri, kata Dino, karena identik dengan musik Indonesia dan dikenal semua lapisan masyarakat.
"Kami mencari musik yang membuat orang joget. Kalau keroncong tidak akan membuat orang joget, kalau dangdut itu seperti samba langsung membuat orang goyang," tambah dia.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012