Dua anggota Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Bali bernama Bripka I Made Rinjani dan Ipda Ifadloh Hidayati sedang melaksanakan tugas sebagai Tim Medis Polri gelombang 4 penanganan COVID-19 yang akan bertugas di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.
"Dari Polda Bali ada dua orang yang berangkat dan kami sudah berangkat sejak 22 April sampai nanti 2 Juni 2020. Di sana juga akan bertugas bersama Biddokkes lainnya dari seluruh Indonesia," kata Bripka I Made Rinjani saat dihubungi melalui telepon dari Denpasar, Senin.
Ia menjelaskan selama bertugas di RSD Wisma Atlet, pihaknya juga mempersiapkan beberapa hal, seperti mempersiapkan mental terhadap situasi tugas yang berbeda yaitu berhadapan dengan musuh yang tidak terlihat, kemudian melengkapi surat perjalanan dinas, dan pakaian persiapan tugas.
"Kesan selama di RS Darurat Wisma Atlet merasa bangga menjadi bagian dan tim kesehatan untuk penanganan pasien COVID-19, walaupun kondisi darurat, kami harus disiplin dan prosedur tetap dijalankan sesuai standar. Kam gabungan dari tim (TNI- Polri, Kemenkes, sukarelawan)," katanya.
Terkait dengan prosedur saat bertugas, kata Rinjani, menggunakan pergantian shift/bergiliran. Adapun pergantian shift selama bulan puasa 23 April sampai dengan 23 Mei 2020, diantaranya untuk shift pagi dari pukul 03.00 sampai 11.00 WIB, shift siang dari pukul 11.00 sampai dengan 18.30 WIB dan shift malam dari pukul 18.30 sampai 03.00 WIB.
"Untuk keselamatan petugas, kami tidak bisa keluar masuk dari zona merah, jadi APD (alat pelindung diri) tetap digunakan selama jam dinas. Pakaian tertutup rapat dan tidak boleh rusak," ucapnya.
Sebelumnya, Ia bertugas di RS Bhayangkara bagian UGD, ICU dan bagian rehabilitasi narkoba. Selain itu, kata dia, selama perjalanan tugas, karena mendapat surat dari Polri, maka semua biaya perjalanan tugas ditanggung oleh dinas.
Sementara itu, ia mengatakan dari pihak keluarga tetap memberikan dukungan dan semangat, meskipun merasa khawatir dengan situasi tugas saat ini.
"Motivasi saya, keinginan membantu sesama umat manusia, walaupun risiko ini sangat tinggi, karena kita sudah terbiasa melakukan penugasan, kita jalani dengan semangat dengan dan semoga tuhan selalu melindungi. Terketuk juga hati saya membayangkan jika keluarga saya berada disini, semua orang menolak untuk memberikan pelayanan kesehatan bagaimana jadinya, maka inilah motivasi saya untuk berangkat," jelas Rinjani.
Sebelumnya pada (3/4), tercatat jumlah pasien yang dirawat inap di RSD Wisma Atlet ada 831 orang. Jumlah tersebut terbagi atas 498 orang pria dan 333 orang perempuan, dengan rincian 739 orang positif COVID-19, 33 orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), dan 59 orang lainnya masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Dari Polda Bali ada dua orang yang berangkat dan kami sudah berangkat sejak 22 April sampai nanti 2 Juni 2020. Di sana juga akan bertugas bersama Biddokkes lainnya dari seluruh Indonesia," kata Bripka I Made Rinjani saat dihubungi melalui telepon dari Denpasar, Senin.
Ia menjelaskan selama bertugas di RSD Wisma Atlet, pihaknya juga mempersiapkan beberapa hal, seperti mempersiapkan mental terhadap situasi tugas yang berbeda yaitu berhadapan dengan musuh yang tidak terlihat, kemudian melengkapi surat perjalanan dinas, dan pakaian persiapan tugas.
"Kesan selama di RS Darurat Wisma Atlet merasa bangga menjadi bagian dan tim kesehatan untuk penanganan pasien COVID-19, walaupun kondisi darurat, kami harus disiplin dan prosedur tetap dijalankan sesuai standar. Kam gabungan dari tim (TNI- Polri, Kemenkes, sukarelawan)," katanya.
Terkait dengan prosedur saat bertugas, kata Rinjani, menggunakan pergantian shift/bergiliran. Adapun pergantian shift selama bulan puasa 23 April sampai dengan 23 Mei 2020, diantaranya untuk shift pagi dari pukul 03.00 sampai 11.00 WIB, shift siang dari pukul 11.00 sampai dengan 18.30 WIB dan shift malam dari pukul 18.30 sampai 03.00 WIB.
"Untuk keselamatan petugas, kami tidak bisa keluar masuk dari zona merah, jadi APD (alat pelindung diri) tetap digunakan selama jam dinas. Pakaian tertutup rapat dan tidak boleh rusak," ucapnya.
Sebelumnya, Ia bertugas di RS Bhayangkara bagian UGD, ICU dan bagian rehabilitasi narkoba. Selain itu, kata dia, selama perjalanan tugas, karena mendapat surat dari Polri, maka semua biaya perjalanan tugas ditanggung oleh dinas.
Sementara itu, ia mengatakan dari pihak keluarga tetap memberikan dukungan dan semangat, meskipun merasa khawatir dengan situasi tugas saat ini.
"Motivasi saya, keinginan membantu sesama umat manusia, walaupun risiko ini sangat tinggi, karena kita sudah terbiasa melakukan penugasan, kita jalani dengan semangat dengan dan semoga tuhan selalu melindungi. Terketuk juga hati saya membayangkan jika keluarga saya berada disini, semua orang menolak untuk memberikan pelayanan kesehatan bagaimana jadinya, maka inilah motivasi saya untuk berangkat," jelas Rinjani.
Sebelumnya pada (3/4), tercatat jumlah pasien yang dirawat inap di RSD Wisma Atlet ada 831 orang. Jumlah tersebut terbagi atas 498 orang pria dan 333 orang perempuan, dengan rincian 739 orang positif COVID-19, 33 orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), dan 59 orang lainnya masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020