Negara (Antara Bali) - Produksi kakao atau cokelat di Kabupaten Jembrana diprediksi masih suram tahun ini karena beberapa hal selain hama dan penyakit yang menyerang.

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan Dan Peternakan Jembrana, Ketut Wiratma, Selasa mengatakan, untuk peningkatan produksi pihaknya menganjurkan petani untuk melakukan peremajaan pohon.

"Selain itu kami juga minta petani melakukan intensifikasi pemeliharaan seperti pemupukan, pemangkasan dan pengendalian hama terpadu," katanya.

Namun ia mengakui, dengan berbagai upaya itu belum bisa dipastikan tahun ini produktivitas kakao akan meningkat.

Menurut Wiratma, dalam program tersebut banyak kendala baik dari alam maupun kebiasaan petani itu sendiri.

"Misalnya untuk pemangkasan, petani masih terkendala dengan tenaga dan biaya. Untuk peremajaan, sering bibit mati karena cuaca saat ini tidak menentu," ujarnya.

Sementara dari kalangan petani kakao, untuk bertahan hidup ada beberapa diantaranya yang beralih jadi buruh serabutan.

Salah seorang petani di Dusun Moding, Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya mengatakan, petani yang mempunyai tanaman di luar kakao masih bisa bertahan di profesinya. (GBI/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012