Denpasar (Antara Bali) - I Gusti Putu Artha, mantan wartawan yang juga anggota Komisi Pemilihan Umum, menyarankan kalangan media seharusnya membersihkan diri secara internal sebelum berperan menjadi mercusuar penegakan hukum di tengah masyarakat.

"Kebutuhan sebuah media yang berintegritas menjadi amat penting dalam penegakan hukum mengingat tantangan yang demikian hebat dalam proses penegakan hukum di Indonesia," kata I Gusti Putu Artha, di Denpasar, Senin.

Ketika menjadi pembicara dalam seminar nasional dengan tema "Harapan dan Tantangan Peran Media sebagai Agen Penegakan Supremasi Hukum" dia memandang tantangan itu dapat berasal dari sisi internal dan eksternal.

"Secara internal, tantangan berasal dari lembaga pers itu sendiri dan secara eksternal berasal dari lingkungan masyarakat yang menjadi komunitas hidup media bersangkutan," ujarnya.

Ia mengibaratkan jika pemilik media adalah tangan, dan medianya adalah kain lap, sementara meja adalah realitas sosial di masyarakat. "Tentu tidak akan mungkin tangan yang kotor dengan kain lap yang kotor akan membersihkan meja yang kotor," ucapnya.

Bahasa sederhananya, konsisten bersih dalam proses penegakan hukum dalam pengelolaan media, sebelum menjadikan media sebagai agen perubahan yang mendorong penegakan hukum di masyarakat.

Artha menambahkan, fakta empiris menunjukkan betapa sebenarnya masih tergolong sedikit media yang benar-benar selesai mengelola dan menuntaskan tantangan internalnya. Media terlihat bersaing satu sama lain untuk mempertahankan hidupnya secara ekonomi dan politis. (LHS/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012