Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan laboratorium Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri Universitas Udayana di Kabupaten Badung telah disiapkan agar dapat melakukan uji spesimen swab bagi pasien yang terjangkit COVID-19 di Pulau Dewata.
"Saya tadi pagi kunjungan ke sana, Lab di RS PTN Unud sudah 95 persen siap, tinggal menunggu satu instrumen peralatannya saja yang belum tiba," kata Dewa Indra yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali saat memberikan keterangan pers di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, untuk peralatan keperluan lab yang lainnya sudah tiba dan diharapkan pekan depan sudah bisa berfungsi untuk melakukan uji spesimen swab, yang sebelumnya uji tersebut hanya bisa dilakukan di RSUP Sanglah, Denpasar.
"Alat-alatnya sudah dipasang di tempatnya, sudah di-setting, sudah di-install, tinggal menuju uji coba karena lab itu harus diuji coba dulu. Tadi saya cek ke sana, hanya satu instrumen saja yang belum datang untuk tempat mendudukkan spesimennya," ucapnya.
Alat tersebut, lanjut dia, dijanjikan dalam satu atau dua hari ini tiba, sehingga pekan depan sudah bisa berfungsi untuk mempercepat pemeriksaan spesimen swab.
Baca juga: Gubernur: RS Unud Bali jadi RS khusus COVID-19 mulai 7 April
Pihaknya juga berencana menambah lab untuk uji swab dengan menggunakan laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Warmadewa, Denpasar.
"Tadi siang saya sudah berkunjung ke sana (Universitas Warmadewa-red) untuk melihat apakah memungkinkan untuk dijadikan laboratorium pengujian spesimen swab dan saya memperoleh gambaran setelah bertemu Dekan Fakultas Kedokteran bahwa secara umum laboratoriumnya bisa melakukan tugas itu," ujarnya.
Hanya saja, lanjut dia, masih diperlukan penambahan beberapa alat dan itu bisa diadakan dalam waktu yang tidak lama.
"Mudah-mudahan akhir minggu depan sudah bisa, ada beberapa alat yang masih harus dibeli," kata Dewa Indra.
Dewa Indra menambahkan, secara akumulatif jumlah kasus positif COVID-19 di Provinsi Bali hingga Kamis (23/4) menjadi 167 orang, yakni WNA delapan orang dan WNI 159 orang.
Baca juga: Rumah Sakit Unud siapkan SDM-fasilitas untuk RS khusus COVID-19
Dari 159 orang WNI ini, menurut tempat terinfeksinya ada 127 orang yang terinfeksi secara imported case artinya terjangkit karena ada riwayat perjalanan keluar negeri atau ke daerah terjangkit di Tanah Air.
"Dari 127 kasus imported case, 106 orang merupakan Pekerja Migran Indonesia dan 21 orang non-PMI, serta 32 orang terinfeksi melalui transmisi lokal," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Saya tadi pagi kunjungan ke sana, Lab di RS PTN Unud sudah 95 persen siap, tinggal menunggu satu instrumen peralatannya saja yang belum tiba," kata Dewa Indra yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali saat memberikan keterangan pers di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, untuk peralatan keperluan lab yang lainnya sudah tiba dan diharapkan pekan depan sudah bisa berfungsi untuk melakukan uji spesimen swab, yang sebelumnya uji tersebut hanya bisa dilakukan di RSUP Sanglah, Denpasar.
"Alat-alatnya sudah dipasang di tempatnya, sudah di-setting, sudah di-install, tinggal menuju uji coba karena lab itu harus diuji coba dulu. Tadi saya cek ke sana, hanya satu instrumen saja yang belum datang untuk tempat mendudukkan spesimennya," ucapnya.
Alat tersebut, lanjut dia, dijanjikan dalam satu atau dua hari ini tiba, sehingga pekan depan sudah bisa berfungsi untuk mempercepat pemeriksaan spesimen swab.
Baca juga: Gubernur: RS Unud Bali jadi RS khusus COVID-19 mulai 7 April
Pihaknya juga berencana menambah lab untuk uji swab dengan menggunakan laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Warmadewa, Denpasar.
"Tadi siang saya sudah berkunjung ke sana (Universitas Warmadewa-red) untuk melihat apakah memungkinkan untuk dijadikan laboratorium pengujian spesimen swab dan saya memperoleh gambaran setelah bertemu Dekan Fakultas Kedokteran bahwa secara umum laboratoriumnya bisa melakukan tugas itu," ujarnya.
Hanya saja, lanjut dia, masih diperlukan penambahan beberapa alat dan itu bisa diadakan dalam waktu yang tidak lama.
"Mudah-mudahan akhir minggu depan sudah bisa, ada beberapa alat yang masih harus dibeli," kata Dewa Indra.
Dewa Indra menambahkan, secara akumulatif jumlah kasus positif COVID-19 di Provinsi Bali hingga Kamis (23/4) menjadi 167 orang, yakni WNA delapan orang dan WNI 159 orang.
Baca juga: Rumah Sakit Unud siapkan SDM-fasilitas untuk RS khusus COVID-19
Dari 159 orang WNI ini, menurut tempat terinfeksinya ada 127 orang yang terinfeksi secara imported case artinya terjangkit karena ada riwayat perjalanan keluar negeri atau ke daerah terjangkit di Tanah Air.
"Dari 127 kasus imported case, 106 orang merupakan Pekerja Migran Indonesia dan 21 orang non-PMI, serta 32 orang terinfeksi melalui transmisi lokal," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020