Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta pemerintah segera mengambil langkah antisipasi terkait prediksi puncak pandemik COVID-19 di Indonesia berlangsung pada 5-6 pekan mendatang atau sekitar pertengahan hingga akhir bulan Ramadhan 1441 H.
"Pemerintah harus segera mengantisipasi hal tersebut, dengan terus mengupayakan pengadaan alat rapid test, polymerase chain reaction (PCR) dan alat kesehatan pendukung lainnya dalam jumlah besar, sehingga dapat dilakukan pengetesan bagi seluruh masyarakat Indonesia di seluruh pelosok Tanah Air," kata Bamsoet dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Gubernur Bali: Pekerja migran yang "rapid test" negatif tetap dikarantina
Hal itu dikatakan Bamsoet terkait pernyataan Pemerintah yang memprediksi puncak pandemik COVID-19 di Indonesia berlangsung pada lima hingga enam pekan mendatang atau sekitar pertengahan hingga akhir Ramadhan 1441 H.
Bamsoet menilai pemerintah perlu menambah jumlah laboratorium di Indonesia yang memiliki kemampuan melakukan tes PCR serta memasifkan pelaksanaan tes cepat atau rapid test COVID-19 yang dianggap dapat memetakan penyebaran virus tersebut di daerah.
"Saya juga mendorong pemerintah melalui Tim Gugus Percepatan Penanganan dan Pencegahan COVID-19 bekerja sama dengan Pemerintah Daerah untuk memperluas dan meningkatkan kapasitas tes PCR," ujarnya.
Baca juga: Gugus Tugas : 1,6 juta warga kena PHK dan dirumahkan akibat COVID-19
Langkah itu menurut dia, terutama dilakukan di wilayah dengan jumlah kasus COVID-19 yang tinggi atau masuk zona merah untuk mengantisipasi dan mendeteksi penyebaran virus tersebut.
Politisi Partai Golkar itu mengatakan, dengan banyaknya warga yang dites dapat diketahui jumlah warga yang terinfeksi virus Corona, dan bagi yang terbukti positif dapat segera dilakukan tindakan sesuai protokol kesehatan guna mencegah penularan virus ke orang lain.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Pemerintah harus segera mengantisipasi hal tersebut, dengan terus mengupayakan pengadaan alat rapid test, polymerase chain reaction (PCR) dan alat kesehatan pendukung lainnya dalam jumlah besar, sehingga dapat dilakukan pengetesan bagi seluruh masyarakat Indonesia di seluruh pelosok Tanah Air," kata Bamsoet dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Gubernur Bali: Pekerja migran yang "rapid test" negatif tetap dikarantina
Hal itu dikatakan Bamsoet terkait pernyataan Pemerintah yang memprediksi puncak pandemik COVID-19 di Indonesia berlangsung pada lima hingga enam pekan mendatang atau sekitar pertengahan hingga akhir Ramadhan 1441 H.
Bamsoet menilai pemerintah perlu menambah jumlah laboratorium di Indonesia yang memiliki kemampuan melakukan tes PCR serta memasifkan pelaksanaan tes cepat atau rapid test COVID-19 yang dianggap dapat memetakan penyebaran virus tersebut di daerah.
"Saya juga mendorong pemerintah melalui Tim Gugus Percepatan Penanganan dan Pencegahan COVID-19 bekerja sama dengan Pemerintah Daerah untuk memperluas dan meningkatkan kapasitas tes PCR," ujarnya.
Baca juga: Gugus Tugas : 1,6 juta warga kena PHK dan dirumahkan akibat COVID-19
Langkah itu menurut dia, terutama dilakukan di wilayah dengan jumlah kasus COVID-19 yang tinggi atau masuk zona merah untuk mengantisipasi dan mendeteksi penyebaran virus tersebut.
Politisi Partai Golkar itu mengatakan, dengan banyaknya warga yang dites dapat diketahui jumlah warga yang terinfeksi virus Corona, dan bagi yang terbukti positif dapat segera dilakukan tindakan sesuai protokol kesehatan guna mencegah penularan virus ke orang lain.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020