Denpasar (Antara Bali) - Kalangan DPRD Provinsi Bali mendesak aparat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan penengak hukum segera melakukan menyelidikan terhadap proyek Rumah Sakit Pendidikan Universitas Udayana, karena diduga ada kaitannya dengan tindakan korupsi Nazaruddin.

"Kami curiga dan menduga proyek pusat bernilai ratusan miliar ini disebut-sebut sebagai salah satu proyek yang diloloskan terpidana Muhammad Nazaruddin," kata Wakil Ketua Komisi II DPRD Bali Wayan Disel Astawa di Denpasar, Minggu.

Ia mengatakan, bahkan dalam persidangan, saksi kunci Mindo Rosalina Manulang menyebutkan bahwa pada proyek yang juga dikerjakan oleh PT Duta Graha Indah (DGI), terdakwa mantan Bendahara Partai Demokrat ini meminta komisi sebesar 13 persen.

Disel Astawa minta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus mengusut tuntas, dan menyeret pihak-pihak yang terlibat dengan kasus Nazaruddin. Khusus di Bali kami minta Kejaksaan, atau Tipikor Kepolisian untuk menyelidiki RS Pendidikan Unud.

"Dalam beberapa kali persidangan, rumah sakit pendidikan Unud disebut terkait dengan Nazaruddin, bahkan disebutkan ada fee 13 persen. Apakah semuanya lari ke Nazaruddin, atau ada pihak-pihak lain yang menikmatinya," ujarnya dengan nada bertanya.(IGT)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012