Empat Komunitas Perempuan Bali serta cendikia dan lembaga kemanusiaan ACT di Pulau Dewata membagikan ratusan paket bahan pokok beras secara gratis untuk warga yang kurang mampu dan terdampak virus corona atau COVID-19 di Denpasar, Senin.
"Hari ini, kami bagikan 200 paket beras kepada warga yang terdampak akibat darurat COVID-19. Beras ini adalah bentuk kepedulian dan tanggung jawab sebagai bagian dari elemen masyarakat untuk bisa bersama-sama melawan corona," kata koordinator aksi pembagian beras gratis, Farida Hanum, yang juga Ketua ICMI Bali.
Untuk penanganan dampak COVID-19 ini, seluruh elemen bangsa harus bersinergi, seperti ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia) wilayah Bali, WI (Wanita Islam) Bali, Salimah Bali, dan Majelis Ta'lim Perempuan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (MTP IPHI) Bali serta Aksi Cepat Tanggap (ACT) Bali.
Hal yang sama diungkapkan oleh Dwi Rully yang merupakan ketua WI dan MTP IPHI Bali. Menurut dia, kondisi seperti ini tidak bisa diselesaikan sendiri-sendiri, namun harus ada sinergi banyak lembaga sehingga bisa ringan penyelesaiannya. Kondisi darurat ini pastinya lama, sehingga kebersamaan adalah yang utama dalam membantu yang terdampak.
Aktivitas operasi beras gratis itu menyasar warga yang tidak mampu di kota Denpasar dan Badung. "Semua akan diberi bantuan beras, sebab aksi ini tidak berhenti disini, akan terus berkelanjutan dan cakupannya akan diperluas seluruh Bali," kata Ketua Salimah Bali, Titin.
Beras yang dibagikan oleh elemen masyarakat tersebut adalah hasil donasi dari semua masyarakat yang peduli terhadap dampak ekonomi akibat darurat COVID-19 dan digalang oleh ICMI, Salimah, WI Bali, MTP IPHI, dan ACT Bali.
"Kami akan ajak seluruh masyarakat untuk terus tiada henti bersama-sama saling membantu warga yang secara ekonomi tidak mampu akibat darurat corona dan semua akan kita bantu. Ini adalah karakter bangsa kita 'gotong royong', momentum darurat corona adalah momentum menguatkan kembali karakter bangsa ini," ujar Ketua ACT Bali, Arif.
Baca juga: ACT Bali sasar empat kabupaten-kota untuk disinfektan
DSM dan Muhammadiyah
Sementara itu, Dompet Sosial Madani (DSM) Bali juga membantu masyarakat dengan membagikan 200 paket sembako gratis kepada pekerja informal yang terdampak pandemik virus corona (COVID-19). Sasarannya adalah pedagang asongan, pekerja informal harian seperti tukang sapu jalanan dan keluarga rentan miskin di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung pada 4, 5 dan 6 April 2020.
Direktur DSM Andy Krisna menjelaskan paket sembako tersebut cukup dikonsumsi satu keluarga selama 14 hari. Paket sembako terdiri dari beras 10 kg, minyak 2 liter, gula 1 kg, kecap 2 botol, susu 1 liter, telur 30 butir, tepung terigu 2 kg, garam 1 bungkus, mi telor 4 bungkus, sarden 75 gram 14 kaleng.
“Program DSM ini adalah berbagi paket sembako untuk 14 hari bagi pekerja informal harian, pedagang asongan, pedagang kecil, kelompok rentan seperti jompo dan disabilitas. Dengan paket sembako yang kami berikan, semoga dapat membantu mereka yang pendapatannya sekarang menurun akibat pandemik corona ini,” ujar Andy Krisna.
Paket sembako disalurkan secara langsung kepada 200 keluarga penerima manfaat untuk menghindari terjadinya kerumunan, salah satu penerima adala Indra (41) yang setiap hari berjualan kue di sekitar Pantai Sanur.
“Sekarang saya harus kayuh sepeda jauh sekali. Itu pun sering tak habis kue saya. Biasanya pelanggan saya di sekitar pantai. Tapi karena wisata ditutup, jadinya tidak ada pembeli. Kalau saya diam di rumah, keluarga saya tidak makan. Terima kasih sekali paket sembakonya. Semoga Tuhan membalas kebaikan kalian," katanya, sambil berkaca-kaca.
Sebelumnya, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provinsi Bali meluncurkan program "Makan Siang Bersama Muhammadiyah" di Denpasar pada 4 April 2020 untuk membantu warga terdampak COVID-19 di Pulau Dewata.
Dalam program itu, PWM Provinsi Bali membagikan ratusan paket nasi bungkus secara gratis kepada pengguna jalan, diantaranya di depan sekretariat mereka di Jalan Imam Bonjol, Denpasar.
Ketua Pemuda Muhammadiyah Bali, M Syobri menuturkan kegiatan ini terlaksana atas kerja sama antar-majelis lembaga dan organisasi otonom di bawah naungan Muhammadiyah Bali, yang dikomandani oleh Ketua Muhammadiyah COVID-19 Comman Center (MCCC), dr Taha.
"Hari ini kegiatan awal, kami membagikan 200 paket nasi bungkus kepada pengguna jalan. Sasaran kegiatan ini, adalah mereka-mereka yang terpaksa bekerja di luar rumah, seperti anak jalanan. Untuk sumber dananya swadaya dari warga Muhammadiyah Provinsi Bali,” paparnya.
Selain membagikan paket makan siang gratis, Syobri menuturkan jika program lain yang diinisiasi lembaganya di antaranya pembagian sembako kepada korban COVID-19 dan penyemprotan disinfektan di masjid-masjid yang tersebar di Bali.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Hari ini, kami bagikan 200 paket beras kepada warga yang terdampak akibat darurat COVID-19. Beras ini adalah bentuk kepedulian dan tanggung jawab sebagai bagian dari elemen masyarakat untuk bisa bersama-sama melawan corona," kata koordinator aksi pembagian beras gratis, Farida Hanum, yang juga Ketua ICMI Bali.
Untuk penanganan dampak COVID-19 ini, seluruh elemen bangsa harus bersinergi, seperti ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia) wilayah Bali, WI (Wanita Islam) Bali, Salimah Bali, dan Majelis Ta'lim Perempuan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (MTP IPHI) Bali serta Aksi Cepat Tanggap (ACT) Bali.
Hal yang sama diungkapkan oleh Dwi Rully yang merupakan ketua WI dan MTP IPHI Bali. Menurut dia, kondisi seperti ini tidak bisa diselesaikan sendiri-sendiri, namun harus ada sinergi banyak lembaga sehingga bisa ringan penyelesaiannya. Kondisi darurat ini pastinya lama, sehingga kebersamaan adalah yang utama dalam membantu yang terdampak.
Aktivitas operasi beras gratis itu menyasar warga yang tidak mampu di kota Denpasar dan Badung. "Semua akan diberi bantuan beras, sebab aksi ini tidak berhenti disini, akan terus berkelanjutan dan cakupannya akan diperluas seluruh Bali," kata Ketua Salimah Bali, Titin.
Beras yang dibagikan oleh elemen masyarakat tersebut adalah hasil donasi dari semua masyarakat yang peduli terhadap dampak ekonomi akibat darurat COVID-19 dan digalang oleh ICMI, Salimah, WI Bali, MTP IPHI, dan ACT Bali.
"Kami akan ajak seluruh masyarakat untuk terus tiada henti bersama-sama saling membantu warga yang secara ekonomi tidak mampu akibat darurat corona dan semua akan kita bantu. Ini adalah karakter bangsa kita 'gotong royong', momentum darurat corona adalah momentum menguatkan kembali karakter bangsa ini," ujar Ketua ACT Bali, Arif.
Baca juga: ACT Bali sasar empat kabupaten-kota untuk disinfektan
DSM dan Muhammadiyah
Sementara itu, Dompet Sosial Madani (DSM) Bali juga membantu masyarakat dengan membagikan 200 paket sembako gratis kepada pekerja informal yang terdampak pandemik virus corona (COVID-19). Sasarannya adalah pedagang asongan, pekerja informal harian seperti tukang sapu jalanan dan keluarga rentan miskin di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung pada 4, 5 dan 6 April 2020.
Direktur DSM Andy Krisna menjelaskan paket sembako tersebut cukup dikonsumsi satu keluarga selama 14 hari. Paket sembako terdiri dari beras 10 kg, minyak 2 liter, gula 1 kg, kecap 2 botol, susu 1 liter, telur 30 butir, tepung terigu 2 kg, garam 1 bungkus, mi telor 4 bungkus, sarden 75 gram 14 kaleng.
“Program DSM ini adalah berbagi paket sembako untuk 14 hari bagi pekerja informal harian, pedagang asongan, pedagang kecil, kelompok rentan seperti jompo dan disabilitas. Dengan paket sembako yang kami berikan, semoga dapat membantu mereka yang pendapatannya sekarang menurun akibat pandemik corona ini,” ujar Andy Krisna.
Paket sembako disalurkan secara langsung kepada 200 keluarga penerima manfaat untuk menghindari terjadinya kerumunan, salah satu penerima adala Indra (41) yang setiap hari berjualan kue di sekitar Pantai Sanur.
“Sekarang saya harus kayuh sepeda jauh sekali. Itu pun sering tak habis kue saya. Biasanya pelanggan saya di sekitar pantai. Tapi karena wisata ditutup, jadinya tidak ada pembeli. Kalau saya diam di rumah, keluarga saya tidak makan. Terima kasih sekali paket sembakonya. Semoga Tuhan membalas kebaikan kalian," katanya, sambil berkaca-kaca.
Sebelumnya, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provinsi Bali meluncurkan program "Makan Siang Bersama Muhammadiyah" di Denpasar pada 4 April 2020 untuk membantu warga terdampak COVID-19 di Pulau Dewata.
Dalam program itu, PWM Provinsi Bali membagikan ratusan paket nasi bungkus secara gratis kepada pengguna jalan, diantaranya di depan sekretariat mereka di Jalan Imam Bonjol, Denpasar.
Ketua Pemuda Muhammadiyah Bali, M Syobri menuturkan kegiatan ini terlaksana atas kerja sama antar-majelis lembaga dan organisasi otonom di bawah naungan Muhammadiyah Bali, yang dikomandani oleh Ketua Muhammadiyah COVID-19 Comman Center (MCCC), dr Taha.
"Hari ini kegiatan awal, kami membagikan 200 paket nasi bungkus kepada pengguna jalan. Sasaran kegiatan ini, adalah mereka-mereka yang terpaksa bekerja di luar rumah, seperti anak jalanan. Untuk sumber dananya swadaya dari warga Muhammadiyah Provinsi Bali,” paparnya.
Selain membagikan paket makan siang gratis, Syobri menuturkan jika program lain yang diinisiasi lembaganya di antaranya pembagian sembako kepada korban COVID-19 dan penyemprotan disinfektan di masjid-masjid yang tersebar di Bali.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020