Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra yang juga Ketua Satgas Penanggulangan COVID-19 meninjau penanganan pendatang yang masuk ke Pulau Dewata melalui Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19.

"Pelabuhan Gilimanuk termasuk pintu masuk utama ke Bali dan tentu memiliki risiko yang besar terkait penyebaran COVID-19 ini, jadi perlu terus diperkuat dan pertebal lagi pengawasannya serta pemeriksaannya," kata Dewa Indra disela peninjauannya di pintu masuk kendaraan di Pelabuhan Gilimanuk dalam siaran persnya yang diterima ANTARA, di Denpasar, Sabtu.

Satgas Provinsi, menurut dia, ingin melihat langsung sekaligus menyelaraskan kembali SOP penanganan dan pengawasan pendatang di pelabuhan yang menghubungkan Bali dengan Pulau Jawa tersebut.

"Saya tahu Bapak Bupati (Jembrana-red) beserta jajaran sudah berupaya keras untuk melakukan pengawasan pendatang terkait penanganan COVID-19 di sini, dan setelah kita lihat penanganannya secara langsung sudah ada garansi bahwa mereka yang masuk ke Bali ini sudah benar-benar 'clear'dan betul-betul sehat," ucapnya.

Dewa Indra juga meyakinkan bahwa semua orang yang melewati Pelabuhan Gilimanuk wajib dites suhu tubuhnya dan jika di atas normal maka akan langsung diisolasi di ruangan khusus oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan, untuk selanjutnya akan menjalani rapid test.

Begitu pun dengan pendatang yang berasal dari daerah terjangkit seperti Jakarta atau Jawa Barat, akan langsung diarahkan untuk melakukan rapid test.

"Meskipun secara regulasi atau prosedur tidak diwajibkan namun rapid test kepada mereka yang berisiko adalah kebijakan dari satgas untuk menekan penyebaran," ucap dia sembari menyatakan akan terus memasok alat untuk 'rapid test' ke pintu-pintu masuk ke Pulau Bali.

Baca juga: Pemkab Jembrana siapkan Rp18 miliar atasi COVID-19

Dirinya datang langsung sekaligus untuk memberikan dukungan moral kepada para petugas yang bekerja keras secara bergiliran selama 24 jam penuh, untuk menyeleksi warga masyarakat yang masuk ke Bali melalui pelabuhan.

"Petugas yang bekerja di lapangan tentu lelah dan semoga kehadiran Satgas Provinsi ini bisa memompa semangat, memberikan dukungan kepada mereka yang bertugas," ucap birokrat asal Pemaron, Buleleng ini.

Meskipun telah menerapkan SOP yang ketat, Dewa Indra yang juga didampingi Bupati Jembrana Putu Artha serta Kadis Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya tersebut, juga mengevaluasi keadaan petugas di lapangan yang masih butuh dukungan masker dan alat untuk "rapid test".

Pada saat yang sama diserahkan pula bantuan dari Satgas Provinsi yakni 1.000 buah masker serta poster panduan mencuci tangan kepada Bupati Jembrana, yang selanjutnya diserahkan kepada petugas di Pelabuhan Gilimanuk.

"Selain itu, Satgas juga akan menambah perangkat cuci tangan portable dan akan kami serahkan segera agar bisa secepatnya dipergunakan," ucapnya.

Di sisi lain, salah seorang petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Gilimanuk Yeti Sugiarti menjelaskan protap penerimaan pendatang yang harus menjalani pengecekan suhu serta wawancara terkait daerah asal dan tujuan ke Bali.

Selain itu, bagi kendaraan, petugas juga melakukan penyemprotan disinfektan. "Kalau ada penumpang suhu tubuhnya tinggi, akan segera diarahkan ke ruang isolasi," kata Dewa Indra.

Sebelumnya Gubernur Bali melalui surat Nomor 551/2500/Dishub tanggal 29 Maret 2020 yang ditujukan kepada Menteri Perhubungan RI telah memohonkan berbagai langkah dan upaya untuk menekan penyebaran COVID-19 ke Bali.
 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020