Denpasar (Antara Bali) - Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali Ida Bagus Made Parwata mengatakan, tahun ini daerah setempat membutuhkan lebih banyak investasi yang berasal dari investor domestik dan asing serta dari anggaran pemerintah.

"Tahun ini, Bali membutuhkan setidaknya total nilai investasi Rp18,29 triliun untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 6,57 persen," kata Parwata, di Denpasar, Senin.

Menurut dia, total nilai investasi yang ditargetkan pada 2012 lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya yang saat itu sebesar Rp15,79 triliun.

Ia menambahkan, realisasi keseluruhan investasi hingga triwulan ketiga (September 2011) telah mencapai lebih dari Rp9 triliun, terdiri dari Rp4,91 triliun melalui penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan Rp4,09 triliun dari penanaman modal asing (PMA).

"Kami masih menunggu laporan dari kabupaten, untuk bisa menghitung total investasi pada tahun 2011. Namun, kami yakin telah mencapai target," ucapnya.

Dari Rp18,29 triliun target investasi tahun ini, lanjut dia, diperlukan Rp3,22 triliun investasi dari pemerintah pusat, provinsi, serta kota dan kabupaten di Bali, terutama di sektor infrastruktur pembangunan.

"Sedangkan diharapkan dari sektor swasta menyumbang nilai investasi sebesar Rp15,07 triliun. Tidak sulit untuk mencapai target dari investasi pemerintah karena ada alokasi dana pada anggaran tahunan pemerintah masing-masing. Namun, kita tetap harus bekerja keras untuk mencapai target investasi dari sektor swasta," ujarnya.(LHS/M038/IGT)  

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012