Juru bicara Presiden Fadjroel Rachman mengatakan Presiden mendorong sikap sukarela dan partisipatif publik dalam mencegah penyebaran dan melawan virus corona atau COVID-19, sebagai pilihan rasional dalam kehidupan demokrasi.
"Presiden mendorong sikap sukarela dan partisipatif sebagai pilihan rasional dan bertanggungjawab dalam kehidupan demokrasi," ujar Fadjroel dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Dia menyampaikan Presiden telah menekankan seluruh komponen bangsa terus bekerja keras bergotong-royong tanpa henti dengan kerendahan hati dalam melawan COVID-19, untuk keselamatan seluruh rakyat Indonesia.
Baca juga: Satgas COVID-19 Bali sediakan tempat karantina bagi pekerja migran
Presiden juga berterima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh tenaga kesehatan baik dokter, perawat, dan lainnya.
Presiden juga menekankan salus populi suprema lex atau keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi.
"Demikian pesan Presiden dalam kesiagaan bersama pemerintah pusat, pemerintah daerah, tokoh-tokoh agama dan masyarakat serta setiap warga negara Indonesia," jelas Fadjroel.
Dia menekankan arahan strategis Presiden Joko Widodo juga sudah disampaikan dalam dua kali rapat terbatas berupa tiga program prioritas Kabinet Indonesia Maju dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Pertama, memfokuskan dan menggerakkan semua sumber daya negara untuk mengendalikan, mencegah, dan mengobati masyarakat yang terpapar COVID-19.
Baca juga: ACT Bali-Dinkes Denpasar lakukan penyemprotan disinfektan di Banjar Sanglah
Kedua, memfokuskan dan menggerakkan semua sumber daya negara untuk menyelamatkan kehidupan sosial-ekonomi seluruh rakyat Indonesia.
Ketiga, memfokuskan dan menggerakkan seluruh sumber daya negara agar dunia usaha baik UMKM, koperasi, swasta dan BUMN terus berputar.
Adapun, untuk persiapan sarana kesehatan, pada Senin (23/3) pemerintah sudah siap menampung 2.400 pasien di Wisma Atlet Kemayoran, dan 22.200 pasien yang dapat ditampung di 10 tower yang ada.
Kemudian Pulau Galang, Pulau Sebaru, sejumlah hotel BUMN dan Swasta juga disiapkan, termasuk menyiapkan masker, rapid test, alat pelindung diri, dan lainnya yang diupayakan dari berbagai sumber dan negara.
Pemerintah juga menggerakkan semua daya untuk menjamin jaring pengaman sosial bagi masyarakat terdampak kehidupan sosial-ekonominya agar konsumsi dan pendapatan masyarakat terjamin.
Pemerintah menggencarkan bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan, Penerima Bantuan Iuran, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Sembako, Kartu Pra-Kerja hingga Dana Desa, serta memperbanyak Padat Karya Tunai dari Kementerian/Lembaga, juga menjamin ketersediaan bahan pokok.
Baca juga: Badung tutup sementara seluruh objek wisata
Agar roda perekonomian di dunia usaha dan masyarakat terus berputar, pemerintah juga membuat sejumlah kebijakan fiskal dan moneter, yang melibatkan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Pasar Modal, Lembaga Penjamin Simpanan.
Termasuk juga merelokasi anggaran untuk aktivitas Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 serta mendorong pencairan APBD Propinsi/Kabupaten/Kota dan anggaran Kementerian/Lembaga sesegera mungkin.
"Kepada masyarakat juga diimbau untuk mendukung tumbuhnya optimisme dengan menyebarkan sikap dan pernyataan positif yang saling mendukung dalam upaya menjalankan pembatasan sosial dengan bekerja, belajar, dan beribadah di rumah," ujar Fadjroel.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020