RSUP Sanglah Denpasar mulai meniadakan jam berkunjung atau waktu besuk pasien bagi masyarakat sampai jangka waktu yang ditentukan kemudian, guna mencegah penyebaran COVID-19.

"Sehubungan telah ditetapkan status bencana nasional non-alam khususnya virus COVID-19, maka RSUP Sanglah mengambil langkah-langkah untuk mencegah penularan COVID-19 dengan meniadakan jam berkunjung ke RSUP Sanglah Denpasar dan pasien yang sedang dirawat hanya boleh ditunggu maksimal dua orang keluarganya," kata Direktur medik, keperawatan dan penunjang RSUP Sanglah Denpasar, dr I Ketut Sudartana, di RSUP Sanglah, Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan RSUP Sanglah juga mengeluarkan pemberitahuan terkait dengan penundaan atau menghentikan kegiatan yang bersifat mengumpulkan orang banyak, seperti seminar dan workshop kemudian pelatihan baik yang dilakukan di dalam RSUP Sanglah dan di luar RSUP Sanglah.

Pihaknya mengimbau bagi masyarakat Bali apabila membutuhkan pelayanan di poliklinik, diharapkan dapat melalui jalur pendaftaran online. "Hal ini sekaligus dapat mencegah dan mengurangi penumpukan massa atau pasien di klinik RSUP Sanglah Denpasar," katanya.

Baca juga: Rumah Sakit Pratama Giri Emas jadi pusat penanganan COVID-19 di Buleleng

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra menjelaskan terkait pasien dalam pengawasan yang saat ini menjalani perawatan di Bali sebanyak 24 orang.

"Sampai hari ini jumlah yang pernah dirawat, ada 78 orang dan dari 78 yang pernah dirawat saat ini masih 24 orang. 53 diantaranya sudah pulang dan yang pulang ini semuanya negatif dan sehat. Yang 24 ini tidak semua nya sakit keras tapi merupakan pasien dalam pengawasan untuk menunggu hasil labnya. Kalau hasil labnya keluar dan  orangnya sehat maka dipersilahkan pulang," jelasnya.

Selain itu, terkait dengan biaya selama perawatan di RS rujukan wilayah Bali seperti RSUP Sanglah, RSUD Tabanan, RSUD Sanjiwani Gianyar dan RSUD Buleleng, itu semuanya dibiayai oleh Pemerintah Pusat yaitu Kementerian Kesehatan. Pihaknya juga terus mengimbau untuk melakukan penyemprotan desinfektan di semua wilayah publik agar penyebaran virus corona dapat dicegah.
 

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020