Gempa bumi bermagnitudo 5,0 pada Selasa petang pukul 17.18 WIB yang mengguncang Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, juga terasa di sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor dan juga Kota Bogor.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Budi Pranowo menyebutkan bahwa wilayah selatan Kabupaten Bogor merupakan wilayah paling terasa guncangan gempa itu.
"Jelas lebih terasa yang di wilayah selatan Bogor karena episentrum (pusat gempa) di Sukabumi selatan," katanya kepada ANTARA di Bogor, Selasa.
Namun, menurutnya sejumlah masyarakat di wilayah barat Kabupaten Bogor juga merasakan guncangan gempa tersebut cukup lama, terutama di Kecamatan Leuwiliang dan Kecamatan Pamijahan.
"Pamijahan, Leuwiliang dan sekitarnya terasa sekali dan cukup lama. Kota Bogor juga terasa," kata Budi Pranowo.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui laman resminya menginformasikan bahwa lokasi gempa berada di darat pada 6.89 lintang selatan,106.62 bujur timur atau berjarak 13 km timur laut Kabupaten Sukabumi Jawa Barat pada kedalaman 10 km.
BMKG menyatakan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Budi Pranowo menyebutkan bahwa wilayah selatan Kabupaten Bogor merupakan wilayah paling terasa guncangan gempa itu.
"Jelas lebih terasa yang di wilayah selatan Bogor karena episentrum (pusat gempa) di Sukabumi selatan," katanya kepada ANTARA di Bogor, Selasa.
Namun, menurutnya sejumlah masyarakat di wilayah barat Kabupaten Bogor juga merasakan guncangan gempa tersebut cukup lama, terutama di Kecamatan Leuwiliang dan Kecamatan Pamijahan.
"Pamijahan, Leuwiliang dan sekitarnya terasa sekali dan cukup lama. Kota Bogor juga terasa," kata Budi Pranowo.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui laman resminya menginformasikan bahwa lokasi gempa berada di darat pada 6.89 lintang selatan,106.62 bujur timur atau berjarak 13 km timur laut Kabupaten Sukabumi Jawa Barat pada kedalaman 10 km.
BMKG menyatakan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020