KONI Gianyar bekerja sama dengan IKIP Budi Utomo Malang melakukan tes fisik terhadap atlet yang tergabung dalam atlet Puslag (Pusat Latihan Atlet Gianyar) guna mendeteksi kekurangan atlet dan menentukan metode latihan yang tepat untuk mereka,
“Tes ini dilakukan untuk memudahkan pelatih dalam membuat program latihan. Jadi pelatih dapat mengetahui kekurangan setiap individu atlet dan bisa menerapkan program latihan yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan atlet," kata Hari Pamungkas, CEO penguji, saat ditemui di GOR Kebo Iwa Gianyar, Bali, Minggu.
Harapannya dengan tes fisik atlet itu diketahui kekurangan setiap individu atlet dan dapat meminimalkan terjadinya program latihan yang kurang tepat, sekaligus pula dapat meningkatkan prestasi atlet.
Dikatakannya tes fisik yang diberikan pada setiap cabang olahraga tentunya berbeda karena disesuaikan dengan kebutuhan atlet.
“Semua komponen yang dites penting untuk atlet, karena tes setiap cabor berbeda. Ada yang butuh konsentrasi, ada yang butuh kekuatan, dan kelincahan yang tentu setiap aspeknya berbeda. Kenapa item tes berbeda, karena kita pakai real gamenya seperti apa. Jadi tesnya akan disesuaikan,” tambah Hari.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Gianyar Pande Made Purwata berharap semua atlet yang tergabung dalam Puslag bisa menjadi atlet berprestasi hingga tingkat nasional bahkan internasional.
Karena target Puslag bukan saja pada tingkat Porprov Bali tapi sampai ke tingkat nasional bahkan Olimpiade. “Puslag merupakan program terobosan untuk mempersiapkan atlet sampai bisa mewujudkan prestasi hingga tingkat internasional,” katanya.
Baca juga: KONI Bali siapkan atlet berpotensi raih medali PON 2020
Baca juga: KONI Bali siapkan atlet berpotensi raih medali PON 2020
Ditambahkannya, KONI Gianyar sangat berambisi agar banyak atlet Gianyar bisa berlaga di tingkat nasional seperti Pekan Olahraga Nasional (PON), Asian Games bahkan Olimpiade. Melalui Puslag diharapkan atlet bisa diterpa agar menjadi atlet profesional dan berprestasi serta mampu mengangkat nama Gianyar di bidang keolahragaaan.
Atlet yang tergabung dalam Puslag ini adalah mereka-mereka yang telah meraih medali emas, perak dan perunggu pada Porprov Bali di Tabanan tahun lalu. Namun atlet yang belum dapat medali tetap juga perhatikan dengan meningkatkan dana pembinaan. “Ini juga termasuk bagian motivasi atlet agar mampu berprestasi dan tergabung kedalam Puslag,” terang Pande Purwata.
Pande Purwata meyakini semua atlet mampu dengan pembinaan yang tepat di Puslag. Karena pada dasarnya semua atlet telah berprestasi dan umurnya masih sangat muda. Dari pihak KONI juga telah menyiapkan berbagai program untuk mendukung program latihan atlet. Dari tempat fitness untuk membentuk otot, tes fisik, pelatih yang professional, hingga try out atau uji coba.
Harapannya dengan berbagai program terobosan dapat meningkatkan kontribusi atlet Gianyar di PON 2024. “ Harapannya jumlah atlet Gianyar yang berlaga di PON meningkat, tahun 2020 kita kirim 30 atlet dari 12 cabor. Harapannya kita bisa mengirim 50 sampai 60 atlet pada PON 2024," pungkas Pande Purwata.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020