Mataram (Antara Bali) - Tiga kapal penyeberangan tidak dioperasikan untuk sementara di lintas penyeberangan Kayangan (Lombok Timur)-Poto Tano (Sumbawa Barat) menyusul angin kencang dan gelombang tinggi melanda perairan Selat Alas.

Manajer Operasi PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Kayangan-Poto Tano M Yasin yang dihubungi dari Mataram, Kamis, mengatakan pihaknya mengistirahatkan sementara tiga kapal tersebut karena dikhawatirkan tidak mampu menahan hantaman gelombang tinggi sejak beberapa hari terakhir.

"Sejak kemarin, Rabu (25/1), tiga kapal tersebut kami istirahatkan, karena cuaca buruk di Selat Selat Alas. Semua kapal laik laut, namun ada di antaranya yang tidak tahan hantaman gelombang," ujarnya.

Namun kalau angin kencang dan gelombang mereda, tiga kapal tersebut akan dioperasikan lagi untuk mendukung kelancaran transportasi di lintas penyeberangan yang menghubungkan Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa itu.

Ia mengatakan, angin kencang dan gelombang tinggi tidak terjadi terus menerus, karena itu diberlakukan sistem buka tutup. Pada Kamis (26/1) pagi gelombang sedikit mereda, ada sejumlah kapal yang diberangkatkan baik dari Kayangan maupun Poto Tano.

"Selama cuaca buruk kami akan tetap waspada dan selalu memperhatikan ramalan cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Kondisi cuaca sekarang selalu berubah-ubah," kata M Yasin.(T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012