Hari ini, Rabu (26/2), tim dan pebalap akan kembali turun ke trek menjalani pekan kedua tes pramusim Formula 1 di Sirkuit Barcelona-Catalunya yang berlangsung selama tiga hari ke depan mulai pukul 15:00-00:00 WIB.
Pada pekan pertama tes, Mercedes tampak menjanjikan setelah memuncaki catatan waktu keseluruhan ketika Valtteri Bottas menggeber mobil W11 untuk mencetak waktu satu menit 15,732 detik, mendekati rekor sirkuit tahun lalu di mana ia meraih pole position dengan waktu satu menit 15,406 detik.
Terlepas dari masalah kelistrikan di hari kedua, W11 tak mengalami kendala teknis lain dan melahap jumlah putaran paling banyak dari mobil-mobil rivalnya.
Baca juga: Ferrari tak cukup cepat ketimbang mobil rival
Baca juga: Grand Prix China terancam batal wabah virus corona
Mereka juga mencuri perhatian dengan alat bantu pengemudian yang dinamai DAS (dual-axis steering) atau sistem kemudi poros ganda yang membuat geleng-geleng tim-tim lain.
Alat itu membantu mengubah posisi pijakan ban depan ketika melaju di lintasan lurus dan ketika melibas tikungan untuk mendapatkan performa ban yang lebih optimal.
Direktur teknis Mercedes James Allison menyebut alat tersebut tak melanggar regulasi meski FIA akan melarang penggunaan DAS di musim depan.
Selanjutnya: Mercedes Merah Jambu...
Kemudian tim Racing Point, yang berambisi mendominasi papan tengah musim ini, menuai kontroversi setelah menurunkan mobil RP20 yang memiliki desain mirip dengan mobil Mercedes W10 pada musim 2019.
Tim lawan dibuat gerah dengan mobil yang dijuluki "Mercedes merah jambu" itu. Kendati demikian, Racing Point bersikeras mereka tak melanggar aturan.
Jelang perombakan regulasi pada 2021, Racing point mengaku mengambil resiko besar dengan mengubah keseluruhan paket mobil mereka, namun mencoba sesuatu yang baru dirasa pantas.
Mobil yang juga ditenagai power unit Mercedes itu cukup cepat selama tiga hari pertama untuk berada di peringkat lima besar.
Seperti yang Sergio Perez katakan jika catatan waktu di tes pramusim bukan menjadi jaminan.
Karena meski tim lawan tampil dengan catatan waktu tercepat, bukan jaminan mobil itu calon juara ketika musim bergulir.
Istilah sandbagging kerap muncul ketika sesi tes pramusim di mana tim sengaja tak ingin mengeluarkan performa maksimal dari mobil mereka sehingga terlihat lambat.
Hal itu terjadi ketika Mercedes kalah gesit dari Ferrari yang mendominasi sesi tes pramusim tahun lalu.
Namun tim Silver Arrow tiba di seri perdana di Melbourne untuk meraih delapan juara seri secara beruntun.
Selanjutnya: Tampil di bawah radar...
Sementara itu Ferrari mengambil pendekatan yang berbeda dari tes pramusim tahun lalu.
Mobil SF1000 kali ini absen memuncaki catatan waktu di Barcelona dan bahkan kepala tim, Mattia Binotto, mengatakan mobil mereka tak secepat rival-rivalnya saat ini.
Diyakini Ferrari menjalankan mesin mereka di bawah tingkat normal yang menerangkan kenapa mereka tak secepat yang lain.
Meski demikian, mereka memperbaiki kecepatan mobil ketika melibas tikungan, yang berarti ada penambahan downforce.
SF1000 juga sempat mogok ketika dikendarai Sebastian Vettel sehingga Ferrari harus mencopot power unit mobil itu dan mengirimnya balik ke Maranello.
Setelah diteliti, tim asal Italia itu menyatakan power unit tersebut mengalami masalah dengan sistem lubrikasi.
Di kubu tim Red Bull, Max Verstappen dan Alexander Albon juga tak banyak membuat headline dan tampil di bawah radar.
Kepala Race Engineering Guillaume Rocquelin menyebut tes kali ini sebagai salah satu yang paling memuaskan. Mobil RB16 tak banyak mengalami masalah meski Honda mengganti mesin di hari kedua tapi tak ada kendala.
Mereka menyelesaikan 471 putaran, terpaut 23 dari Mercedes.
Selanjutnya: Mobil yang semakin reliabel...
Tercatat hanya ada lima kali mobil berhenti di trek ketika pekan pertama tes Barcelona. Itu mengindikasikan reliabilitas yang tinggi dari mesin-mesin musim 2020.
Jumlah lap yang dicatatkan tak kalah impresif dengan total 3.940 putaran, demikian catatan laman resmi F1.
Mercedes paling banyak mengitari Catalunya dengan 494 lap, diikuti Red Bull (471), Alfa Romeo (424) dan McLaren (423) yang tak jauh di belakang.
Williams mendapati perbaikan paling signifikan dengan 323 putaran dibanding 88 pada tahun lalu, di mana mereka melewatkan dua hari pertama tes karena pengembangan mobil yang belum selesai.
Setiap tim pun mampu menyelesaikan sedikitnya 300 putaran, yang setara dengan empat setengah jarak Grand Prix Spanyol.
Renault dengan mobil RS20 yang mengalami perubahan radikal dari pendahulunya mencatatkan waktu tercepat keempat terpaut sekitar satu detik dari Mercedes dan berharap bisa menggeser McLaren di pucuk kompetisi papan tengah musim ini.
McLaren sementara itu menyelesaikan program ekstensif mereka dan menunjukkan reliabilitas mobil MCL34 sepanjang pekan pertama tes. Mereka belum mengalihkan perhatian ke performa mobil namun mengambil data jangka panjang.
Sedangkan tim seperti Alfa Romeo dan Alpha Tauri, musim lalu bernama Toro Rosso, memilih rencana yang berbeda dengan fokus di kecepatan puncak dan kekuatan mesin.
Dengan padatnya kalender musim 2020 yang terdiri dari 22 seri balapan, meski Grand Prix China dibatalkan, Formula 1 mengurangi jadwal tes pramusim di Catalunya dari delapan hari menjadi enam hari yang akan dibagi ke dalam dua pekan.
Sepuluh tim memiliki tiga hari tes yang bisa mereka maksimalkan sebelum seri perdana digelar di Melbourne, Australia pada 15 Maret nanti.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Pada pekan pertama tes, Mercedes tampak menjanjikan setelah memuncaki catatan waktu keseluruhan ketika Valtteri Bottas menggeber mobil W11 untuk mencetak waktu satu menit 15,732 detik, mendekati rekor sirkuit tahun lalu di mana ia meraih pole position dengan waktu satu menit 15,406 detik.
Terlepas dari masalah kelistrikan di hari kedua, W11 tak mengalami kendala teknis lain dan melahap jumlah putaran paling banyak dari mobil-mobil rivalnya.
Baca juga: Ferrari tak cukup cepat ketimbang mobil rival
Baca juga: Grand Prix China terancam batal wabah virus corona
Mereka juga mencuri perhatian dengan alat bantu pengemudian yang dinamai DAS (dual-axis steering) atau sistem kemudi poros ganda yang membuat geleng-geleng tim-tim lain.
Alat itu membantu mengubah posisi pijakan ban depan ketika melaju di lintasan lurus dan ketika melibas tikungan untuk mendapatkan performa ban yang lebih optimal.
Direktur teknis Mercedes James Allison menyebut alat tersebut tak melanggar regulasi meski FIA akan melarang penggunaan DAS di musim depan.
Selanjutnya: Mercedes Merah Jambu...
Kemudian tim Racing Point, yang berambisi mendominasi papan tengah musim ini, menuai kontroversi setelah menurunkan mobil RP20 yang memiliki desain mirip dengan mobil Mercedes W10 pada musim 2019.
Tim lawan dibuat gerah dengan mobil yang dijuluki "Mercedes merah jambu" itu. Kendati demikian, Racing Point bersikeras mereka tak melanggar aturan.
Jelang perombakan regulasi pada 2021, Racing point mengaku mengambil resiko besar dengan mengubah keseluruhan paket mobil mereka, namun mencoba sesuatu yang baru dirasa pantas.
Mobil yang juga ditenagai power unit Mercedes itu cukup cepat selama tiga hari pertama untuk berada di peringkat lima besar.
Seperti yang Sergio Perez katakan jika catatan waktu di tes pramusim bukan menjadi jaminan.
Karena meski tim lawan tampil dengan catatan waktu tercepat, bukan jaminan mobil itu calon juara ketika musim bergulir.
Istilah sandbagging kerap muncul ketika sesi tes pramusim di mana tim sengaja tak ingin mengeluarkan performa maksimal dari mobil mereka sehingga terlihat lambat.
Hal itu terjadi ketika Mercedes kalah gesit dari Ferrari yang mendominasi sesi tes pramusim tahun lalu.
Namun tim Silver Arrow tiba di seri perdana di Melbourne untuk meraih delapan juara seri secara beruntun.
Selanjutnya: Tampil di bawah radar...
Sementara itu Ferrari mengambil pendekatan yang berbeda dari tes pramusim tahun lalu.
Mobil SF1000 kali ini absen memuncaki catatan waktu di Barcelona dan bahkan kepala tim, Mattia Binotto, mengatakan mobil mereka tak secepat rival-rivalnya saat ini.
Diyakini Ferrari menjalankan mesin mereka di bawah tingkat normal yang menerangkan kenapa mereka tak secepat yang lain.
Meski demikian, mereka memperbaiki kecepatan mobil ketika melibas tikungan, yang berarti ada penambahan downforce.
SF1000 juga sempat mogok ketika dikendarai Sebastian Vettel sehingga Ferrari harus mencopot power unit mobil itu dan mengirimnya balik ke Maranello.
Setelah diteliti, tim asal Italia itu menyatakan power unit tersebut mengalami masalah dengan sistem lubrikasi.
Di kubu tim Red Bull, Max Verstappen dan Alexander Albon juga tak banyak membuat headline dan tampil di bawah radar.
Kepala Race Engineering Guillaume Rocquelin menyebut tes kali ini sebagai salah satu yang paling memuaskan. Mobil RB16 tak banyak mengalami masalah meski Honda mengganti mesin di hari kedua tapi tak ada kendala.
Mereka menyelesaikan 471 putaran, terpaut 23 dari Mercedes.
Selanjutnya: Mobil yang semakin reliabel...
Tercatat hanya ada lima kali mobil berhenti di trek ketika pekan pertama tes Barcelona. Itu mengindikasikan reliabilitas yang tinggi dari mesin-mesin musim 2020.
Jumlah lap yang dicatatkan tak kalah impresif dengan total 3.940 putaran, demikian catatan laman resmi F1.
Mercedes paling banyak mengitari Catalunya dengan 494 lap, diikuti Red Bull (471), Alfa Romeo (424) dan McLaren (423) yang tak jauh di belakang.
Williams mendapati perbaikan paling signifikan dengan 323 putaran dibanding 88 pada tahun lalu, di mana mereka melewatkan dua hari pertama tes karena pengembangan mobil yang belum selesai.
Setiap tim pun mampu menyelesaikan sedikitnya 300 putaran, yang setara dengan empat setengah jarak Grand Prix Spanyol.
Renault dengan mobil RS20 yang mengalami perubahan radikal dari pendahulunya mencatatkan waktu tercepat keempat terpaut sekitar satu detik dari Mercedes dan berharap bisa menggeser McLaren di pucuk kompetisi papan tengah musim ini.
McLaren sementara itu menyelesaikan program ekstensif mereka dan menunjukkan reliabilitas mobil MCL34 sepanjang pekan pertama tes. Mereka belum mengalihkan perhatian ke performa mobil namun mengambil data jangka panjang.
Sedangkan tim seperti Alfa Romeo dan Alpha Tauri, musim lalu bernama Toro Rosso, memilih rencana yang berbeda dengan fokus di kecepatan puncak dan kekuatan mesin.
Dengan padatnya kalender musim 2020 yang terdiri dari 22 seri balapan, meski Grand Prix China dibatalkan, Formula 1 mengurangi jadwal tes pramusim di Catalunya dari delapan hari menjadi enam hari yang akan dibagi ke dalam dua pekan.
Sepuluh tim memiliki tiga hari tes yang bisa mereka maksimalkan sebelum seri perdana digelar di Melbourne, Australia pada 15 Maret nanti.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020