Jakarta (Antara Bali) - PT Pertamina (Persero) akan mengalihkan impor bahan bakar premium ke pertamax menyusul program pembatasan bensin bersubsidi itu yang direncanakan dimulai 1 April 2012.

Direktur Pengolahan Pertamina Edi Setianto di Jakarta, Selasa mengatakan, secara akumulasi, pihaknya sebenarnya tidak menambah impor menyusul program pembatasan premium tersebut.

"Kami hanya alihkan impor yang sebelumnya mogas 88 (premium dengan angka oktan 88) ke mogas 92 (premium dengan angka oktan 92)," katanya.

Menurut dia, saat ini, kebutuhan premium mencapai 24 juta kiloliter per tahun dan pertamax sekitar 800 ribu kiloliter per tahun.

Dari kebutuhan tersebut, produksi kilang milik Pertamina hanya mampu memenuhi sebesar 12 juta kiloliter premium dan 500 ribu kiloliter pertamax per tahun.

Artinya, Pertamina masih mengimpor sebanyak 12 juta premium dan sekitar 300 ribu kiloliter pertamax per tahun.(IGT/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012