Madrid (Antara Bali) - Indonesia perlu mengembangkan pasar wisatanya seperti dilakukan Spanyol dengan menjadikan peninggalan sejarah sebagai daya tarik wisata.

Hal itu disampaikan kepala Subdit Informasi Pasar Dalam Negeri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Elizabeth Hutagoal, usai meninjau obyek wisata kota Cordoba, Spanyol, dua jam perjalanan dengan kereta api cepat dari Madrid, kepada ANTARA London, Jumat.

Dikatakannya meskipun berada di lorong yang sempit di antara rumah penduduk, orang masih mencari dan datang dari seluruh dunia untuk meliat dan ingin mengetahui sejarah  Islam yang pernah jaya di Eropa pada abad ketujuh.

Islam pernah jaya di Andalusia, Cordoba, Spanyol yang memakan waktu tidak kurang dari 700 tahun, dan berubah menjadi catederal, ujarnya menambahkan seperti yang dilakukan serombongan anak mudah dari Malaysia yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai sejarah Islam di Spanyol.

Menurut Elizabeth, Indonesia harusnya dapat memanfaatkan wisata sejarah sebagai upaya dalam menarik wisatawan mancanegara khususnya dari Spanyol, untuk datang meliat peninggalan sejarah, seperti banteng-benteng yang ada di Maluku Utara. Hal itu mengingat Spanyol dan Portugal pernah mempunyai sejarah panjang dengan Indonesia sejak ratusan tahun lalu.

Belajar dari situlah Indonesia harusnya bisa mengembangkan potensi wisata sejarahnya sebagai salah satu destinasi bagi wisatawan mancanegara dan nusantara, katanya.

Kehadiran Elizabeth Hutagaol di pekan pariwisata Fitur yang tengah berlangsung di gedung Ifema, Madrid sejak tanggal 18 Januari hingga 22 Januari itu dalam rangka menganalisa pasar Spanyol dan melihat peluang yang dapat diraih Indonesia dalam mendatangkan wisatawan negeri itu.

Seperti yang disampaikan Dutabesar RI untuk Kerayaan Spanyol Adiyatwidi Adiwoso Asmady bahwa Indonesia dapat  belajar banyak dari Spanyol bagaimana Negara Kerajaan Ratu Sofia itu dapat mendatangkan wisatawan dari berbagai negara, ujar ibu satu anak ini.

Meliat antusiasnya penduduk Spanyol yang datang untuk mencari informasi pariwisata, selayaknya Indonesia lebih sering melakukan promosi ke negara itu.(T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012