Produk Panasonic yang mampu meningkatkan kualitas udara ruangan, bahkan dengan teknologi Nanoe Air Purifier  mampu membunuh mikro organisme seperti bakteri  dan virus berbahaya dan bisa mengganggu kesehatan manusia, mengalami peningkatan penjualan  hingga dua kali lipat setelah mewabahnya virus Corona.

“Produk Panasonic yang memiliki teknologi Nanoe seperti AC (Air Condition), kulkas dan Hairdryer itu meningkat dua kali lipat setelah merebaknya wabah virus Corona,” kata Rawenda, manajer produk solusi hidup, PT Panasonic Gobel Indonesia,  di Ubud, Gianyar, Jumat malam

Ia mengemukakan hal itu kepada para awak media bersamaan dengan acara peluncuran kipas angin “Ceiling Fan” Magna di salah satu hotel di Ubud, Gianyar.

Menurut dia, kesadaran masyarakat untuk meningkatkan kualitas udara di ruangan meningkat setelah merebaknya wabah virus Corona. Dampak positifnya adalah peningkatan penjualan produk Panasonic yang mampu membunuh bakteri dan virus di udara ruangan. “Virus Corona dapat menular melalui udara di dalam ruangan. Dengan teknologi Nanoe dapat membunuh bakteri dan virus,” tambah dia.

Baca juga: Berita hoaks bisa perburuk wabah virus corona

Baca juga: Jepang bantah rumor penundaan Olimpiade akibat virus corona

Terkait dengan wabah virus Corona, Rawenda mengakui ada dampaknya pada produksi dan pemasaran.

“Sekitar 40 persen produk Panasonic itu masih impor. Ada komponen yang diproduksi di China, Vietnam dan Malaysia. Salah satu pemasok komponen produk Panasonic di Guangdong, China, itu masih belum dapat izin dari pemerintah untuk kirim produknya ke Indonesia dan negara lain. Karena pemerintah China masih fokus menyelesaikan wabah Corona di sana,” jelas dia.

Tapi untuk produksi dan distribusi pada Februari 2020 masih aman. Namun bulan berikutnya Maret 2020 masih tunggu konfirmasi dari pemasok komponen di China.

Untuk produk Ceiling Fan Magna, Rawenda menargetkan pemasaran di Bali sebanyak 500 unit per bulan. Sementara target penjualan secara nasional sebanyak 5.000 unit Ceiling Fan Magna per bulan.

Ketika ditanya soal penjualan secara online, ia menjelaskan kontribusi penjualan via online masih di bawah 5 persen dibandingkan dengan nilai penjualan secara total. Tapi penjualan secara online terus meningkat. Panasonic Indonesia baru menjajaki penjualan online baru dua tahun belakangan ini.

“Penjualan produk Panasonic sudah masuk di semua operator penjualan online seperti Blibli.com, Lazada.com dan lainnya, tapi kontribusinya masih kecil. Penjualan secara konvensional melalui distributor masih sangat dominan sekitar 95 persen lebih,” tutur Rawenda.

Menurut dia, nilai penjualan Panasonic tahun 2019 mencapai sekitar Rp5 triliun.

Pewarta: Adi Lazuardi

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020