Washington (Antara Bali) - Pengecer sepatu online atau dalam jaringan(daring), Zappos, memberi tahu pelanggannya bahwa akun pengusaha itu telah jadi korban serangan dunia maya yang mempengaruhi lebih dari 24 juta akun pelanggan di bank datanya.
Pengecer kondang tersebut, milik Amazon.com, mengatakan nama para pelanggan, alamat "surel" atau surat elektronik, kuitansi tagihan dan alamat pengiriman, nomor telepon dan empat angka terakhir nomor kartu kredit serta kata sandi telah dicuri.
Namun, katanya, para peretas atau virus penyusup tak mampu menembus server yang menyimpan keterangan penting mengenai kartu kredit pelanggan dan data pembayaran lainnya.
"Kami baru-baru ini menjadi korban serangan dunia maya oleh penjahat yang memperoleh akses ke banyak bagian jaringan internal dan sistem melalui salah satu server di Kentucky," kata Kepala Pelaksana Zappos Tony Hsieh dalam surel kepada staf sebagaimana dikutip Reuters--yang dipantau ANTARA, Selasa pagi.
Surel itu diposting di blog perusahaan tersebut pada Ahad (15/1). "Kami bekerja sama dengan penegak hukum untuk melakukan penyelidikan menyeluruh," katanya.
Zappos menyatakan pedagang eceran daring itu menyarankan pelanggannya untuk mengganti kata sandi mereka, termasuk di setiap jejaring lain tempat mereka menggunakan kata sandi atau password yang sama/serupa.
Perusahaan tersebut, yang terkenal karena layanannya kepada pelanggan, menyatakan karena banyaknya kontak dari pelanggan, Zappos menduga akan mematikan saluran teleponnya dan mengarahkan pelanggan untuk mengadakan kontak melalui surel.(T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Pengecer kondang tersebut, milik Amazon.com, mengatakan nama para pelanggan, alamat "surel" atau surat elektronik, kuitansi tagihan dan alamat pengiriman, nomor telepon dan empat angka terakhir nomor kartu kredit serta kata sandi telah dicuri.
Namun, katanya, para peretas atau virus penyusup tak mampu menembus server yang menyimpan keterangan penting mengenai kartu kredit pelanggan dan data pembayaran lainnya.
"Kami baru-baru ini menjadi korban serangan dunia maya oleh penjahat yang memperoleh akses ke banyak bagian jaringan internal dan sistem melalui salah satu server di Kentucky," kata Kepala Pelaksana Zappos Tony Hsieh dalam surel kepada staf sebagaimana dikutip Reuters--yang dipantau ANTARA, Selasa pagi.
Surel itu diposting di blog perusahaan tersebut pada Ahad (15/1). "Kami bekerja sama dengan penegak hukum untuk melakukan penyelidikan menyeluruh," katanya.
Zappos menyatakan pedagang eceran daring itu menyarankan pelanggannya untuk mengganti kata sandi mereka, termasuk di setiap jejaring lain tempat mereka menggunakan kata sandi atau password yang sama/serupa.
Perusahaan tersebut, yang terkenal karena layanannya kepada pelanggan, menyatakan karena banyaknya kontak dari pelanggan, Zappos menduga akan mematikan saluran teleponnya dan mengarahkan pelanggan untuk mengadakan kontak melalui surel.(T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012