Seorang pasien Tenaga Kerja Wanita (TKW) dari Hong Kong, bernisial M yang di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo, Jawa Timur, dinyatakan negatif virus corona menyusul telah dikeluarkannya hasil uji laboratorium Balitbangkes di Jakarta.
Direktur RSUD Sidoarjo, Atok Irawan saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Jatim, Senin, mengatakan sesuai dengan hasil uji laboratorium dahak dinyatakan negatif dari virus corona.
"Pasien hanya mengalami flu biasa," katanya saat dikonfirmasi wartawan di RSUD Sidoarjo.
Ia mengatakan sesuai dengan hasil uji laboratorium, semuanya menunjukkan negatif virus corona sehingga masyarakat, khususnya yang ada di Kabupaten Sidoarjo tidak perlu merasa resah.
Baca juga: Pemerintah terus monitor kondisi tujuh WNI masih di Hubei China
"Tepat selama sepekan pasien TKW asal NTB itu kami rawat dan dinyatakan sudah bisa rawat jalan," katanya.
Kalau kondisinya sudah bagus, kata dia, maka pada hari ini juga pasien itu sudah bisa dinyatakan pulang dan tinggal rawat jalan saja.
"Kami akan berkoordinasi dengan PJTKI (perusahaan jasa TKI) yang mengurusi pasien itu. Karena selama dirawat tidak ada keluarganya yang menjenguk ke rumah sakit," katanya.
Selama di rumah sakit, pasien acap video call dengan keluarganya di NTB.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Direktur RSUD Sidoarjo, Atok Irawan saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Jatim, Senin, mengatakan sesuai dengan hasil uji laboratorium dahak dinyatakan negatif dari virus corona.
"Pasien hanya mengalami flu biasa," katanya saat dikonfirmasi wartawan di RSUD Sidoarjo.
Ia mengatakan sesuai dengan hasil uji laboratorium, semuanya menunjukkan negatif virus corona sehingga masyarakat, khususnya yang ada di Kabupaten Sidoarjo tidak perlu merasa resah.
Baca juga: Pemerintah terus monitor kondisi tujuh WNI masih di Hubei China
"Tepat selama sepekan pasien TKW asal NTB itu kami rawat dan dinyatakan sudah bisa rawat jalan," katanya.
Kalau kondisinya sudah bagus, kata dia, maka pada hari ini juga pasien itu sudah bisa dinyatakan pulang dan tinggal rawat jalan saja.
"Kami akan berkoordinasi dengan PJTKI (perusahaan jasa TKI) yang mengurusi pasien itu. Karena selama dirawat tidak ada keluarganya yang menjenguk ke rumah sakit," katanya.
Selama di rumah sakit, pasien acap video call dengan keluarganya di NTB.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020