Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Bali, I Putu Astawa menyatakan menurunnya angka kunjungan turis asing asal China selama beberapa waktu terakhir, juga mempengaruhi keberadaan Wisata Kesehatan di Bali.

"Terutama wisatawan Tiongkok, biasanya langsung cancel dan kehadirannya juga mempengaruhi wisata yang ada di Bali. Penurunan terlihat mencapai 15 ribuan paket kunjungan ke Bali karena adanya isu virus corona ini," jelas I Putu Astawa usai dikonfirmasi di Denpasar, Minggu.

Ia mengatakan bahwa apabila turunnya kunjungan turis China ini berlangsung jangka panjang bisa menghambat peningkatan kunjungan wisatawan ke wisata sehat di Bali, seperti sport tourism, spiritual tourism, dan semacam itu.

Pihaknya berharap agar kondisi ini bisa segera pulih kembali, dan tidak berlangsung dalam jangka panjang. "Apalagi Pemerintah China juga sudah berupaya mengatasi ini secara masif dan sudah dilakukan semua negara untuk pencegahan," ucapnya.

Baca juga: Wagub inginkan pemerintah pusat arahkan MICE ke Bali

Adapun pihak-pihak yang dirugikan dengan turunnya wisatawan China yaitu bagi travel guide turis asing yang awalnya sudah mendapatkan daftar turis yang akan berlibur ke Bali, namun akhirnya tidak jadi berkunjung.

Sebelumnya, diketahui sebanyak 86 penerbangan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, dengan bandara di China dibatalkan sejak 13 Januari 2019 terkait penyebaran virus corona baru tersebut.

"Ya jelas bagi travel turis itu rugi ya karenakan sebelumnya sudah bayar DP untuk rencana booking wisata tapi akhirnya engga jadi datang turisnya itu jelas rugi, selain itu penerbangan juga banyak dicancel dan tempat-tempat wisata yang sering dikunjungi dari China juga sepi," jelasnya.

Meskipun kunjungan dari China menurun, beberapa negara lainnya masih mendominasi kunjungan ke Bali seperti wisatawan Australia dan Eropa. Untuk wisatawan Australia biasanya akan menyasar wisata pantai dan Eropa akan menyasar wisata budaya Bali.

Baca juga: Virus corona tak pengaruhi wisatawan China kunjungi Tanah Lot

Ia menerangkan beberapa faktor-faktor yang perlu diperhatikan terkait dengan keberadaan wisata sehat, diantaranya bekerjasama dengan pihak yang mengatur wisata agar dapat membantu membuat paket wisata untuk diarahkan ke wisata sehat.

Selain itu juga, bisa dengan menyelenggarakan festival olahraga dengan skala Internasional untuk menarik partisipasi wisatawan asing.

"Untuk wisata sehat kita akan bangun di beberapa tempat yang cocok, nah kalau yang kita sebut spiritual tourism mungkin arahnya ke Kabupaten Karangasem, karena di sana juga sudah dibuatkan tempat pengolahan herbal, disana akan dikembangkan dan cocok untuk kegiatan spiritual tourism," lanjutnya.
 

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020