Universitas Udayana menargetkan 7.000 mahasiswa baru mengikuti  Mata Kuliah Online “Digital Soceity” di Ruang Bangsa Gedung Rektorat Kampus Jimbaran, Jumat.

Melalui mata kuliah ini sekaligus menjawab tantangan transformasi industri dan transformasi di masyarakat yaitu society 5.0 dan revolusi industri 4.0. 

"Melalui mata kuliah online ini, kami berusaha memberikan pengalaman belajar baru kepada mahasiswa Unud yaitu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan bahagia yang sejalan dengan konsep Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, yaitu Merdeka Belajar di kampus," kata Rektor Unud,  Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp.S (K)  di Jimbaran.

Ia mengatakan bahwa ruang kelas konvensional sudah tidak diperlukan, karena mata kuliah ini akan diikuti oleh 2.000 mahasiswa dari 3.500 pendaftar pada Februari 2020. Semester berikutnya, mata kuliah ini ditargetkan akan diikuti oleh 7.000 mahasiswa baru Unud. 

Selain itu, mata kuliah online akan memberikan suasana baru kepada mahasiswa, agar bisa belajar dimana saja, kapan saja, dengan berbagai ragam media pembelajaran, serta materi yang bervariasi dalam bentuk video, teks, slide, online book dan sebagainya.

Menurutnya, "Merdeka Belajar" akan melahirkan kemerdekaan berpikir mahasiswa khususnya di Unud untuk menghasilkan kreativitas dan inovasi dalam bentuk proyek sederhana yang menjawab target dari Sustainable Development Goals (SDGs) PBB.

Baca juga: Disbud Denpasar luncurkan sistem pendaftaran sanggar secara "online"

Inovasi dalam proyek yang dikerjakan berkelompok dan berasal dari berbagai disiplin ilmu, berguna untuk melatih mahasiswa agar mampu berkolaborasi dalam memecahkan masalah. 

"Melalui mata kuliah Digital Society ini, kami mengupayakan mahasiswa memiliki keterampilan baru yang diperlukan oleh industri di era digital seperti kemampuan menganalisa kritis, dan kemampuan berpikir komputasi," ucapnya.

Melalui penerapan mata kuliah ini juga dapat memberikan bekal kepada mahasiswa terkait dengan Literasi digital, literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia. 

Hal itu dikarenakan mahasiswa akan mempelajari 12 topik yang dibutuhkan di masa mendatang, seperti budaya digital, komunikasi digital, Coding dan Pemrograman, Internet, Cloud Computing, Internet of Things, Artificial Intelligent, Big Data, Cyber Security Awareness, Digital Ethics, Digital Policy, dan Digital Leadership.

"Ini juga menjadi cara untuk menjawab tantangan industri masa depan, dengan memperkecil gap antara dunia pendidikan dengan pasar kerja baik sebagai technopreneur, start-up, entrepreneur, maupun karyawan profesional,"katanya.

Baca juga: Disdik Bali: 90 persen PPDB SMA lewat zonasi

Mata kuliah online juga dapat memberikan manfaat dalam menghasilkan SDM Unggul.
Dengan adanya sistem online ini, maka monitoring dan evaluasi mampu dilakukan dengan mudah dan cepat oleh sistem, sehingga standar dan mutu pembelajaran akan bisa ditingkatkan. 
 

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020