Negara (Antara Bali) - Ketua DPRD Jembrana, I Ketut Sugiasa, usai sidak pembangunan infrastruktur di Desa Baluk, Jumat, kepada wartawan mengatakan, sejumlah proyek tahun 2011 kualitasnya buruk.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan DPRD, kualitas proyek yang buruk itu karena kebiasaan kontraktor pemenang tender yang mensubkan pengerjaan kepada kontraktor lain.
"Setiap kita sidak dan evaluasi proyek yang bermasalah, pasti proyek-proyek yang disubkan oleh kontraktor pemenang tender," kata Sugiasa.
Meski tidak memungkiri, aturan memperbolehkan pola tersebut, Sugiasa menilai, hal ini potensial menurunkan kualitas proyek karena rekanan yang menjadi sub kontraktor juga menginginkan keuntungan.
Ke depan untuk menghindari proyek dengan kualitas yang buruk, Sugiasa mengaku, pihaknya akan minta kepada seluruh asosiasi kontraktor untuk menekankan kepada anggota masing-masing agar tidak mensubkan proyek. (Gis/IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan DPRD, kualitas proyek yang buruk itu karena kebiasaan kontraktor pemenang tender yang mensubkan pengerjaan kepada kontraktor lain.
"Setiap kita sidak dan evaluasi proyek yang bermasalah, pasti proyek-proyek yang disubkan oleh kontraktor pemenang tender," kata Sugiasa.
Meski tidak memungkiri, aturan memperbolehkan pola tersebut, Sugiasa menilai, hal ini potensial menurunkan kualitas proyek karena rekanan yang menjadi sub kontraktor juga menginginkan keuntungan.
Ke depan untuk menghindari proyek dengan kualitas yang buruk, Sugiasa mengaku, pihaknya akan minta kepada seluruh asosiasi kontraktor untuk menekankan kepada anggota masing-masing agar tidak mensubkan proyek. (Gis/IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012