Denpasar (Antara Bali) - Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bali minta kepada pemerintah kabupaten dan pemerintah kota agar memperhatikan saluran air limbah (drainase) pada musim hujan, sehingga air tidak sampai meluap ke jalan.
"Setiap pembangunan atau peningkatan jalan harus memikirkan drainase, karena kerusakan jalan selain akibat kendaraan truk yang lewat melebihi tonase, juga tidak efektifnya saluran air yang terlalu sempit," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Bali Anak Agung Alit Sastrawan di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, pembangunan insfrastruktur jalan di Denpasar maupun di kabupaten lainnya di Bali sebagian besar saluran airnya sangat sempit. Ketika hujan deras turun maka air mengalir pada drainase tidak mampu tertampung sehingga meluap ke jalan yang menyebabkan banjir.
Alit Sastrawan mencontohkan, bahu jalan dari tanah dan kalau digerus air maka bahu jalan akan ikut tergerus, sehingga lama kelamaan menjadi berlubang.
Kalau ada bahu jalan dari tanah pasti erosi dan tanahnya masuk ke drainase akan dapat menyumbat air yang mengalir tersebut," katanya.(IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Setiap pembangunan atau peningkatan jalan harus memikirkan drainase, karena kerusakan jalan selain akibat kendaraan truk yang lewat melebihi tonase, juga tidak efektifnya saluran air yang terlalu sempit," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Bali Anak Agung Alit Sastrawan di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, pembangunan insfrastruktur jalan di Denpasar maupun di kabupaten lainnya di Bali sebagian besar saluran airnya sangat sempit. Ketika hujan deras turun maka air mengalir pada drainase tidak mampu tertampung sehingga meluap ke jalan yang menyebabkan banjir.
Alit Sastrawan mencontohkan, bahu jalan dari tanah dan kalau digerus air maka bahu jalan akan ikut tergerus, sehingga lama kelamaan menjadi berlubang.
Kalau ada bahu jalan dari tanah pasti erosi dan tanahnya masuk ke drainase akan dapat menyumbat air yang mengalir tersebut," katanya.(IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012