Unggulan utama dan harapan tuan rumah Ashleigh Barty lolos ke babak perempat final Australia Open setelah selamat dari pertarungan set, Minggu.
Petenis nomor satu dunia itu mengalahkan unggulan 18 asal Amerika Serikat Alison Riske 6-3, 1-6, 6-4 dan selanjutnya akan menghadapi juara Wimbledon dua kali Petra Kvitova, lawannya pada tahap yang sama tahun lalu.
Kvitova menang pada pertandingan ketika itu dan kini kesempatan Barty untuk membalas dendam, setelah menjadi salah satu pemain unggulan yang masih bertahan.
Enam dari 10 unggulan utama di tunggal putri telah tersisih.
Baca juga: Serena melaju ke final Auckland
Baca juga: Serena dan Wozniacki melangkah ke semifinal
"Itu adalah ketiga kalinya kebaikan bagi saya pekan lalu dan juga ketiga kalinya malam ini," kata pemain berusia 23 tahun itu, yang juga membutuhkan tiga set untuk mengalahkan Lesia Tsurenko dari Ukraina di babak pertama.
"Saya hanya harus bertahan di sana dan mencoba dan memberi diri saya kesempatan."
Tepat di perayaan Hari Australia, Barty mendapat suasana pesta dengan memimpin 3-0 awal set pertama pada pertandingan di Rod Laver Arena berkapasitas 15 ribu orang itu.
Setelah servisnya dipatahkan, Barty dapat melesat 4-2 dan selanjutnya menyelesaikan set pertama dalam 34 menit.
Namun di set kedua penonton tuan rumah dibuat bungkam ketika Barty banyak melakukan kesalahan sendiri dan Riske dengan mudah mengatasi dengan skor 6-1 dalam waktu 27 menit.
Di set penentuan Barty, juara French Open, dapat unggul lebih dulu 3-1, namun Riske bangkit mematahkan servis lawannya sehigga skor bergerak ke 4-4.
Namun setelah itu Barty dapat mengatasi rasa tegang dan menambah angka hingga menang 6-4.
Ada tekanan bagi Barty untuk menjadi petenis putri Australia pertama sejak Chirs O'Neil tahun 1978 yang menjuarai turnamen Grand Slam di negeri sendiri.
"Lihat, kita hanyalah manusia. Kita tidak mungkin 100 persen setiap hari," kata Barty seperti dikutip AFP.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Petenis nomor satu dunia itu mengalahkan unggulan 18 asal Amerika Serikat Alison Riske 6-3, 1-6, 6-4 dan selanjutnya akan menghadapi juara Wimbledon dua kali Petra Kvitova, lawannya pada tahap yang sama tahun lalu.
Kvitova menang pada pertandingan ketika itu dan kini kesempatan Barty untuk membalas dendam, setelah menjadi salah satu pemain unggulan yang masih bertahan.
Enam dari 10 unggulan utama di tunggal putri telah tersisih.
Baca juga: Serena melaju ke final Auckland
Baca juga: Serena dan Wozniacki melangkah ke semifinal
"Itu adalah ketiga kalinya kebaikan bagi saya pekan lalu dan juga ketiga kalinya malam ini," kata pemain berusia 23 tahun itu, yang juga membutuhkan tiga set untuk mengalahkan Lesia Tsurenko dari Ukraina di babak pertama.
"Saya hanya harus bertahan di sana dan mencoba dan memberi diri saya kesempatan."
Tepat di perayaan Hari Australia, Barty mendapat suasana pesta dengan memimpin 3-0 awal set pertama pada pertandingan di Rod Laver Arena berkapasitas 15 ribu orang itu.
Setelah servisnya dipatahkan, Barty dapat melesat 4-2 dan selanjutnya menyelesaikan set pertama dalam 34 menit.
Namun di set kedua penonton tuan rumah dibuat bungkam ketika Barty banyak melakukan kesalahan sendiri dan Riske dengan mudah mengatasi dengan skor 6-1 dalam waktu 27 menit.
Di set penentuan Barty, juara French Open, dapat unggul lebih dulu 3-1, namun Riske bangkit mematahkan servis lawannya sehigga skor bergerak ke 4-4.
Namun setelah itu Barty dapat mengatasi rasa tegang dan menambah angka hingga menang 6-4.
Ada tekanan bagi Barty untuk menjadi petenis putri Australia pertama sejak Chirs O'Neil tahun 1978 yang menjuarai turnamen Grand Slam di negeri sendiri.
"Lihat, kita hanyalah manusia. Kita tidak mungkin 100 persen setiap hari," kata Barty seperti dikutip AFP.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020