Indonesia ESports Premiere League (IESPL) menyambangi Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga RI guna memberikan laporan dan berkoordinasi jelang pelaksanaan Grand Final ESports bertajuk Piala Presiden 2020 yang akan digelar pada 1-2 Februari di BSD Tangerang.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Kemenpora, Selasa, Menpora Zainuddin menuturkan ia akan hadir untuk melihat jalannya pertandingan, sekaligus menunjukkan dukungan pemerintah pada cabang olahraga yang kini sedang digandrungi di seluruh dunia ini.
"Saya akan berusaha untuk datang dan menutup acaranya. Ini jadi perkembangan yang menarik tentunya, karena pelakunya mayoritas anak muda, peminatnya juga luar biasa, perkembangannya pun sangat cepat ,makanya sudah dikukuhkan ini juga jadi salah satu cabor andalan kita," kata Menpora Zainuddin.
Baca juga: 29 atlet regional barat Final Nasional Piala Presiden Esports 2020
Baca juga: Indonesia secara resmi miliki PB Esports
Pada Piala Presiden 2020, selain diikuti tim-tim nasional yang sebelumnya sudah melalui proses kualifikasi di berbagai daerah, juga akan diramaikan oleh tim esports dari luar negeri. Menurut Menpora, keterlibatan tim asing bisa meningkatkan atmosfer bertanding secara lebih kompetitif.
Suasana pertandingan demikian perlu dibiasakan, katanya, mengingat esports tidak hanya digelar di SEA Games, namun juga di Olimpiade Paris 2024 sehingga perlu persiapan matang sejak sekarang.
"Ini akan jadi salah satu cabor andalan kita, sebelumnya pun sudah ada beberapa kejuaraan dunia yang diikuti selain SEA Games. Kami berharap betul kepada para atlet, karena ini sudah masuk dalam olahraga maka harus mempersiapkan diri. Bukan hanya keterampilan memainkan gim-gim esports, tapi juga ketahan fisik dan mental," katanya menjelaskan.
Sampaikan apresiasi
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Pelaksana Piala Presiden 2020 Giring Ganesha menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan pemerintah dalam cabang olahraga yang tergolong baru ini.
Pada pertemuan itu, ia tidak hanya menyampaikan proses pelaksanaan Piala Presiden 2020, namun juga perkembangan esports secara menyeluruh di Indonesia.
"Selain mengundang Pak Menteri untuk menutup acara, juga untuk menyampaikan bahwa turnamen esports ini lebih besar jika dibandingkan tahun lalu. Dulu hanya ada satu nomor, sekarang ada tiga yaitu (gim) Free Fire, PES, Mobile Premiere League, dan ada satu gim lokal yang akan kami jadikan eksebisi," kata Giring menerangkan.
Senada dengan Menpora Zainuddin, IESPL selaku partner pemerintah pada pelaksanaan Piala Presiden 2019-2020, ia juga berkomitmen untuk ikut mendorong esports nasional lebih maju dan berkompeten di taraf dunia.
"Kami seperti ini juga akibat tantangan dari pemerintah, yang berharap penyelenggaraan turnamen esports bisa lebih besar lagi. Ini seperti tujuan bersama kami, ingin menjadikan Indonesia jadi mercusuar esports di Asia Tenggara," kata mantan vokalis band Niji ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Kemenpora, Selasa, Menpora Zainuddin menuturkan ia akan hadir untuk melihat jalannya pertandingan, sekaligus menunjukkan dukungan pemerintah pada cabang olahraga yang kini sedang digandrungi di seluruh dunia ini.
"Saya akan berusaha untuk datang dan menutup acaranya. Ini jadi perkembangan yang menarik tentunya, karena pelakunya mayoritas anak muda, peminatnya juga luar biasa, perkembangannya pun sangat cepat ,makanya sudah dikukuhkan ini juga jadi salah satu cabor andalan kita," kata Menpora Zainuddin.
Baca juga: 29 atlet regional barat Final Nasional Piala Presiden Esports 2020
Baca juga: Indonesia secara resmi miliki PB Esports
Pada Piala Presiden 2020, selain diikuti tim-tim nasional yang sebelumnya sudah melalui proses kualifikasi di berbagai daerah, juga akan diramaikan oleh tim esports dari luar negeri. Menurut Menpora, keterlibatan tim asing bisa meningkatkan atmosfer bertanding secara lebih kompetitif.
Suasana pertandingan demikian perlu dibiasakan, katanya, mengingat esports tidak hanya digelar di SEA Games, namun juga di Olimpiade Paris 2024 sehingga perlu persiapan matang sejak sekarang.
"Ini akan jadi salah satu cabor andalan kita, sebelumnya pun sudah ada beberapa kejuaraan dunia yang diikuti selain SEA Games. Kami berharap betul kepada para atlet, karena ini sudah masuk dalam olahraga maka harus mempersiapkan diri. Bukan hanya keterampilan memainkan gim-gim esports, tapi juga ketahan fisik dan mental," katanya menjelaskan.
Sampaikan apresiasi
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Pelaksana Piala Presiden 2020 Giring Ganesha menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan pemerintah dalam cabang olahraga yang tergolong baru ini.
Pada pertemuan itu, ia tidak hanya menyampaikan proses pelaksanaan Piala Presiden 2020, namun juga perkembangan esports secara menyeluruh di Indonesia.
"Selain mengundang Pak Menteri untuk menutup acara, juga untuk menyampaikan bahwa turnamen esports ini lebih besar jika dibandingkan tahun lalu. Dulu hanya ada satu nomor, sekarang ada tiga yaitu (gim) Free Fire, PES, Mobile Premiere League, dan ada satu gim lokal yang akan kami jadikan eksebisi," kata Giring menerangkan.
Senada dengan Menpora Zainuddin, IESPL selaku partner pemerintah pada pelaksanaan Piala Presiden 2019-2020, ia juga berkomitmen untuk ikut mendorong esports nasional lebih maju dan berkompeten di taraf dunia.
"Kami seperti ini juga akibat tantangan dari pemerintah, yang berharap penyelenggaraan turnamen esports bisa lebih besar lagi. Ini seperti tujuan bersama kami, ingin menjadikan Indonesia jadi mercusuar esports di Asia Tenggara," kata mantan vokalis band Niji ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020