Korea Selatan melaporkan kasus pertamanya yang terkonfirmasi atas virus korona baru yang berjangkit di China, demikian Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KCDC), Senin.
Pasien pertama itu merupakan perempuan China berusia 36 tahun dan merupakan warga Wuhan, China. Ia bertolak dari Wuhan menuju bandara internasioanl Incheon pada Minggu, menurut pernyataan KCDC. Ia diisolasi ketika memasuki Korea Selatan dengan salah satunya gejala demam tinggi.
"Pasien terkonfirmasi itu terdeteksi dalam fase karantina dan tidak ada paparan masyarakat. Mereka yang telah melakukan kontak dengannya, termasuk penumpang dan kru pesawat, saat ini sedang diinvestigasi," kata KCDC. Pihaknya tidak memberikan informasi lebih lanjut mengenai penerbangan perempuan tersebut.
Baca juga: Kemenag: Cegah Penularan Virus Korona Dengan Masker
Lebih dari 200 orang terkonfirmasi menderita virus baru yang mewabah di kota Wuhan, China, termasuk dua di Thailand dan satu lagi di Jepang. Sementara, tiga orang meninggal sehingga memicu keprihatinan soal penyebaran virus tersebut.
Pasien itu mengatakan kepada otoritas Korea Selatan bahwa ia merasakan gejala seperti demam, menggigil dan nyeri otot pada Sabtu, dan telah menerima resep obat flu di rumah sakit di Wuhan, menurut KCDC.
KCDC menaikkan tingkat kewaspadaan penularan dari "perhatian" menjadi "peringatan" menyusul kasus terkonfirmasi pertama virus tersebut dan akan memperluas pengawasan.
Pemerintah kota dan provinsi Korea Selatan akan mengoperasikan sistem karantina darurat sepanjang waktu, termasuk selama liburan Tahun Baru Imlek yang dimulai akhir pekan ini.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Pasien pertama itu merupakan perempuan China berusia 36 tahun dan merupakan warga Wuhan, China. Ia bertolak dari Wuhan menuju bandara internasioanl Incheon pada Minggu, menurut pernyataan KCDC. Ia diisolasi ketika memasuki Korea Selatan dengan salah satunya gejala demam tinggi.
"Pasien terkonfirmasi itu terdeteksi dalam fase karantina dan tidak ada paparan masyarakat. Mereka yang telah melakukan kontak dengannya, termasuk penumpang dan kru pesawat, saat ini sedang diinvestigasi," kata KCDC. Pihaknya tidak memberikan informasi lebih lanjut mengenai penerbangan perempuan tersebut.
Baca juga: Kemenag: Cegah Penularan Virus Korona Dengan Masker
Lebih dari 200 orang terkonfirmasi menderita virus baru yang mewabah di kota Wuhan, China, termasuk dua di Thailand dan satu lagi di Jepang. Sementara, tiga orang meninggal sehingga memicu keprihatinan soal penyebaran virus tersebut.
Pasien itu mengatakan kepada otoritas Korea Selatan bahwa ia merasakan gejala seperti demam, menggigil dan nyeri otot pada Sabtu, dan telah menerima resep obat flu di rumah sakit di Wuhan, menurut KCDC.
KCDC menaikkan tingkat kewaspadaan penularan dari "perhatian" menjadi "peringatan" menyusul kasus terkonfirmasi pertama virus tersebut dan akan memperluas pengawasan.
Pemerintah kota dan provinsi Korea Selatan akan mengoperasikan sistem karantina darurat sepanjang waktu, termasuk selama liburan Tahun Baru Imlek yang dimulai akhir pekan ini.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020