Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa penunjukan tiga tokoh besar dunia sebagai dewan pengarah pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur merupakan bagian dari upaya membangun kepercayaan (trust) dari investor global.
"Dewan pengarah ada Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ) , Masayoshi Son dan Tony Blair. Peran mereka memberikan advisory dan mempromosikan Indonesia dan juga membangun kepercayaan," ujar Luhut di Jakarta, Rabu.
Baca juga: UEA ingin terlibat proyek ibu kota baru Indonesia
Ia mengemukakan penunjukan ketiga tokoh itu tidak lepas dari rencana pemerintah yang akan membentuk sovereign wealth fund (SWF) atau badan usaha pengelola investasi.
"Tiga tokoh itu punya nama besar, orang melihatnya kan trust, bangun kepercayaan," ucapnya.
Sheikh Mohamed bin Zayed merupakan Putra Mahkota Abu Dhabi. Sementara Masayoshi Son merupakan CEO Softbank. Dan, Tony Blair merupakan mantan Perdana Menteri Inggris periode 1997-2007.
Baca juga: Presiden temui tokoh adat Kaltim
"Pendanaan ibu kota baru salah satu hal, yang tak kalah penting mempromosikan Indonesia," kata Luhut.
Sebelumnya, pada Senin (13/1), Presiden Jokowi meminta Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ) menjadi dewan pengarah dalam membangun ibu kota baru negara di Kalimantan Timur.
Lokasi calon ibu kota baru berada di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan di sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Baca juga: Presiden: rancangan ibu kota pertimbangkan habitat bekantan
Kontur lokasi ibu kota baru berbukit-bukit karena merupakan bekas hutan tanaman industri seluas 256 ribu hektare dengan kawasan inti seluas 56 ribu hektare.
Nantinya ibu kota baru akan terbagi menjadi sejumlah klaster yaitu klaster pemerintahan seluas 5.600 hektare, klaster kesehatan, klaster pendidikan, serta klaster riset dan teknologi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020