Keberhasilan tim Serbia memosisikan diri sebagai negara pertama yang memenangkan ATP Cup perdana di Australia ternyata tidak didominasi oleh peran petenis peringkat dua dunia Novak Djokovic, namun juga Dusan Lajovic yang bermain secara menonjol sejak babak penyisihan hingga final menghadapi Spanyol.
Sepanjang turnamen dari babak penyisihan di Brisbane hingga putaran akhir di Sydney, penggemar Serbia mengamati gerak-gerik yang disuguhkan Lajovic di lapangan. Petenis berusia 29 tahun ini hanya satu kali kalah dari lima pertandingan dalam ajang turnamen tenis beregu tertinggi ini.
Baca juga: Djokovic ungkap keunikan berkompetisi tim di ATP
Pada babak final, sekitar 2.000 penonton dari Serbia ikut menyaksikan tim negaranya menghadapi Spanyol. Selain mengibarkan bendera kenegaraan, di antara penonton juga membawa poster bertuliskan "Dule", panggilan masa kecil Lajovic.
"Saya masih merasa kurang percaya diri dengan permainan saya, tapi saya terus berusaha dan mencoba memahami apa yang terjadi. Bermain di Sydney berbeda dengan di Brisbane, suasana dan semuanya berbeda. Tapi saya menikmati setiap usaha saya mencetak setiap poin," kata Lajovic, dilansir dari atptour.com, Senin.
Lajovic mengaku memiliki kepribadian introvert, sehingga belum bisa beradaptasi sepenuhnya dengan dukungan yang mengalir begitu besar dari penggemar Serbia.
Baca juga: Final ATP Cup perpanjang rivalitas Inggris-Australia
"Dengan kepribadian seperti ini tentu aneh bisa menjadi atlet profesional. Tapi saya rasa ini hebat. Saya bersyukur bisa menjalani profesi ini dan saya sudah mencintainya sejak kecil," katanya menambahkan.
Pamor Lajovic pun melejit, menyaingi Djokovic yang dipandang sebagai pahlawan nasional. Paling tidak menurut Milan Vuckovic, pria asal Serbia yang menonton di Ken Rosewall Arena Sydney, Lajovic punya andil besar pada kemenangan Serbia di ATP Cup 2020.
"Dia punya peran yang sangat penting, ia mewakili negara kami. Ia pemain pembuka, ia mewakili Serbia sejak awal pertandingan. Lajovic mungkin baru bermain lima tahun belakangan, tapi orang-orang sudah mulai mengenalnya. Hal ini tentu saja bagus karena ia dikenal mewakili Serbia oleh orang-orang di luar negeri," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Sepanjang turnamen dari babak penyisihan di Brisbane hingga putaran akhir di Sydney, penggemar Serbia mengamati gerak-gerik yang disuguhkan Lajovic di lapangan. Petenis berusia 29 tahun ini hanya satu kali kalah dari lima pertandingan dalam ajang turnamen tenis beregu tertinggi ini.
Baca juga: Djokovic ungkap keunikan berkompetisi tim di ATP
Pada babak final, sekitar 2.000 penonton dari Serbia ikut menyaksikan tim negaranya menghadapi Spanyol. Selain mengibarkan bendera kenegaraan, di antara penonton juga membawa poster bertuliskan "Dule", panggilan masa kecil Lajovic.
"Saya masih merasa kurang percaya diri dengan permainan saya, tapi saya terus berusaha dan mencoba memahami apa yang terjadi. Bermain di Sydney berbeda dengan di Brisbane, suasana dan semuanya berbeda. Tapi saya menikmati setiap usaha saya mencetak setiap poin," kata Lajovic, dilansir dari atptour.com, Senin.
Lajovic mengaku memiliki kepribadian introvert, sehingga belum bisa beradaptasi sepenuhnya dengan dukungan yang mengalir begitu besar dari penggemar Serbia.
Baca juga: Final ATP Cup perpanjang rivalitas Inggris-Australia
"Dengan kepribadian seperti ini tentu aneh bisa menjadi atlet profesional. Tapi saya rasa ini hebat. Saya bersyukur bisa menjalani profesi ini dan saya sudah mencintainya sejak kecil," katanya menambahkan.
Pamor Lajovic pun melejit, menyaingi Djokovic yang dipandang sebagai pahlawan nasional. Paling tidak menurut Milan Vuckovic, pria asal Serbia yang menonton di Ken Rosewall Arena Sydney, Lajovic punya andil besar pada kemenangan Serbia di ATP Cup 2020.
"Dia punya peran yang sangat penting, ia mewakili negara kami. Ia pemain pembuka, ia mewakili Serbia sejak awal pertandingan. Lajovic mungkin baru bermain lima tahun belakangan, tapi orang-orang sudah mulai mengenalnya. Hal ini tentu saja bagus karena ia dikenal mewakili Serbia oleh orang-orang di luar negeri," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020