Tim nasional balap sepeda Indonesia berpeluang besar meloloskan atlet disiplin BMX untuk tampil di Olimpiade 2020 Tokyo, terlebih Merah Putih kini berada di peringkat ke-19 dunia.
Pelatih kepala tim nasional balap sepeda Indonesia Dadang Haris Purnomo mengatakan, tim BMX masih dapat mendongkrak poin olimpiade melalui 10 kejuaraan pra-kualifikasi tersisa yang akan berlangsung hingga April mendatang.
"Kalau liat posisi, kita sih masih ada kans. Kita masih ada event (kejuaraan) di Indonesia sendiri dari UCI (Federasi Balap Sepeda Internasional) yang semuanya punya poin olimpik," kata Dadang yang dihubungi di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Timnas sepeda Indonesia siap ikuti Asian Cycling Championship 2019
Baca juga: UCI puji gebrakan Banyuwangi gelar Hors Class
Dari 10 kejuaraan tersebut, sebanyak enam event pra-kualifikasi akan digelar di Indonesia dengan empat seri berkategori Class One (C1), satu seri berlevel Hors Class (HC), dan satu Kejuaraan Asia.
Seri-seri tersebut di antaranya adalah Kejuaraan Nasional Balap Sepeda, Jakarta International BMX, Banyuwangi International BMX, dan Asian BMX Championship.
Tiga atlet terbaik
Namun sebelumnya tim BMX akan berlaga di Kejuaraan Dunia BMX Supercross 2020 di Shepparton dan Bathurst, Australia pada 1 – 9 Februari mendatang.
Demi lolos kualifikasi olimpiade, tim BMX Indonesia mengandalkan tiga atlet terbaiknya, yakni I Gusti Bagus Saputra, Toni Syarifudin, dan Rio Akbar. Saat ini, Bagus berada di peringkat ke-43, Toni ke-177, dan Rio ke-50 dunia.
Namun dari tiga atlet tersebut, Indonesia kemungkinan hanya mampu mengirimkan satu atletnya menuju pesta olahraga terakbar dunia itu. I Gusti Bagus Saputra mempunyai peluang lebih besar karena memiliki peringkat terbaik di antara yang lain.
Untuk lolos olimpiade 2020 di cabor balap sepeda, ada tiga metode yang diberlakukan oleh Federasi Balap Sepeda Internasional (UCI). Tiga metode tersebut adalah melalui peringkat negara, individual rangking, dan hasil di Kejuaraan Dunia BMX 2020 yang akan digelar di Amerika Serikat pada 26-31 Mei.
Kesempatan lebih besar
Tim balap sepeda Indonesia memiliki kesempatan lebih besar meloloskan atletnya melalui metode peringkat negara. Merah Putih setidaknya harus berada di urutan 11 besar dunia agar bisa memastikan tiket tampil di olimpiade 2020.
Sebelumnya, pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, timnas balap sepeda berhasil mengirimkan satu atletnya yakni Toni Syarifudin yang menjadi satu-satunya atlet BMX pertama yang berhasil mewakili Indonesia di pesta olahraga terbesar itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Pelatih kepala tim nasional balap sepeda Indonesia Dadang Haris Purnomo mengatakan, tim BMX masih dapat mendongkrak poin olimpiade melalui 10 kejuaraan pra-kualifikasi tersisa yang akan berlangsung hingga April mendatang.
"Kalau liat posisi, kita sih masih ada kans. Kita masih ada event (kejuaraan) di Indonesia sendiri dari UCI (Federasi Balap Sepeda Internasional) yang semuanya punya poin olimpik," kata Dadang yang dihubungi di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Timnas sepeda Indonesia siap ikuti Asian Cycling Championship 2019
Baca juga: UCI puji gebrakan Banyuwangi gelar Hors Class
Dari 10 kejuaraan tersebut, sebanyak enam event pra-kualifikasi akan digelar di Indonesia dengan empat seri berkategori Class One (C1), satu seri berlevel Hors Class (HC), dan satu Kejuaraan Asia.
Seri-seri tersebut di antaranya adalah Kejuaraan Nasional Balap Sepeda, Jakarta International BMX, Banyuwangi International BMX, dan Asian BMX Championship.
Tiga atlet terbaik
Namun sebelumnya tim BMX akan berlaga di Kejuaraan Dunia BMX Supercross 2020 di Shepparton dan Bathurst, Australia pada 1 – 9 Februari mendatang.
Demi lolos kualifikasi olimpiade, tim BMX Indonesia mengandalkan tiga atlet terbaiknya, yakni I Gusti Bagus Saputra, Toni Syarifudin, dan Rio Akbar. Saat ini, Bagus berada di peringkat ke-43, Toni ke-177, dan Rio ke-50 dunia.
Namun dari tiga atlet tersebut, Indonesia kemungkinan hanya mampu mengirimkan satu atletnya menuju pesta olahraga terakbar dunia itu. I Gusti Bagus Saputra mempunyai peluang lebih besar karena memiliki peringkat terbaik di antara yang lain.
Untuk lolos olimpiade 2020 di cabor balap sepeda, ada tiga metode yang diberlakukan oleh Federasi Balap Sepeda Internasional (UCI). Tiga metode tersebut adalah melalui peringkat negara, individual rangking, dan hasil di Kejuaraan Dunia BMX 2020 yang akan digelar di Amerika Serikat pada 26-31 Mei.
Kesempatan lebih besar
Tim balap sepeda Indonesia memiliki kesempatan lebih besar meloloskan atletnya melalui metode peringkat negara. Merah Putih setidaknya harus berada di urutan 11 besar dunia agar bisa memastikan tiket tampil di olimpiade 2020.
Sebelumnya, pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, timnas balap sepeda berhasil mengirimkan satu atletnya yakni Toni Syarifudin yang menjadi satu-satunya atlet BMX pertama yang berhasil mewakili Indonesia di pesta olahraga terbesar itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020