Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa mengatakan wisata kebugaran sangat potensial dikembangkan di daerah setempat karena semakin dilirik oleh wisatawan dari Amerika dan Eropa.
"Sejumlah daerah di Bali yang cocok dan sudah dikembangkan wisata kebugaran seperti di kawasan Sanur, Kota Denpasar; dan di Ubud, Kabupaten Gianyar; atau di Sidemen, Kabupaten Karangasem, serta sejumlah kawasan di Kabupaten Buleleng," kata Astawa, di Denpasar, Senin.
Dalam wisata kebugaran itu, wisatawan dapat menikmati suasana nyaman dan bugar dengan melakukan meditasi, yoga, spa, maupun mencari ketenangan di tempat-tempat yang sepi, serta dipadukan dengan sejumlah makanan organik dan herbal, hingga dipadukan dengan pengobatan tradisional Usada Bali.
Baca juga: Wisatawan asing ikut sembahyang dan rayakan Galungan di Ubud
Bali, menurut Astawa, potensial untuk dikembangkan sebagai wisata kebugaran karena di kawasan-kawasan seperti Ubud, Sidemen, dan sebagainya itu udaranya masih bersih, atmosfernya metaksu (berkharisma), dan hampir semua daerah di Bali sisi spiritualitasnya juga tinggi.
"Saya akan komunikasikan ini dengan Asita sehingga bisa dibuatkan paket-paketnya. Jadi, turis-turis yang potensial bisa diarahkan mencoba paket wisata kebugaran itu. Bahkan, sejumlah artis-artis dunia sengaja datang ke Bali, selain tertarik keindahan alam dan budaya, sekaligus mencoba wisata kebugaran kita," ujar mantan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali itu.
Dari sisi kesiapan, lanjut Astawa, sebenarnya pelaku-pelaku pariwisata di Bali sudah siap. "Tinggal yang penting sekarang itu mengemasnya menjadi satu paket yang bisa dipromosikan. Kesiapan sebenarnya siap, tetapi bagaimana kita menjualnya," ucapnya.
Baca juga: Pemkab Karangasem gandeng BBKB Yogyakarta kembangkan Tenun Endek Sidemen
Astawa berpandangan selama ini wisatawan mancanegara sudah biasa melihat tempat yang indah-indah dan bersih, tetapi yang belum mereka dapatkan itu mengenai yoga dan meditasi, di samping didukung kearifan lokal Usada (pengobatan tradisional) Bali dan juga spiritual Hindu masyarakat Bali.
Pemerintah Provinsi Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster dengan visi "Nangun Sat Kerthi Loka Balinya" juga telah mempersiapkan program keberpihakan terkait Usada Bali diantaranya menyiapkan tempat pengolahan tanaman obat pasca-panen di daerah Baturiti Kabupaten Tabanan, Rendang di Kabupaten Karangasem dan Pengotan, Kabupaten Bangli.
"Sudah saatnya kita harus mengutamakan wisatawan berkualitas yakni yang 'length of stay-nya" tinggi, 'spend of money' juga banyak, yang biasanya wisatawan ini berasal dari Amerika dan Eropa," kata Astawa.
Baca juga: Minyak Oles Bokashi Bali Tembus Pasaran Ekspor
Untuk mencari dan melayani wisatawan berkualitas, Astawa mengingatkan agar dibarengi pula dengan SDM pengelola pariwisata yang berkualitas serta destinasi yang berkualitas.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Sejumlah daerah di Bali yang cocok dan sudah dikembangkan wisata kebugaran seperti di kawasan Sanur, Kota Denpasar; dan di Ubud, Kabupaten Gianyar; atau di Sidemen, Kabupaten Karangasem, serta sejumlah kawasan di Kabupaten Buleleng," kata Astawa, di Denpasar, Senin.
Dalam wisata kebugaran itu, wisatawan dapat menikmati suasana nyaman dan bugar dengan melakukan meditasi, yoga, spa, maupun mencari ketenangan di tempat-tempat yang sepi, serta dipadukan dengan sejumlah makanan organik dan herbal, hingga dipadukan dengan pengobatan tradisional Usada Bali.
Baca juga: Wisatawan asing ikut sembahyang dan rayakan Galungan di Ubud
Bali, menurut Astawa, potensial untuk dikembangkan sebagai wisata kebugaran karena di kawasan-kawasan seperti Ubud, Sidemen, dan sebagainya itu udaranya masih bersih, atmosfernya metaksu (berkharisma), dan hampir semua daerah di Bali sisi spiritualitasnya juga tinggi.
"Saya akan komunikasikan ini dengan Asita sehingga bisa dibuatkan paket-paketnya. Jadi, turis-turis yang potensial bisa diarahkan mencoba paket wisata kebugaran itu. Bahkan, sejumlah artis-artis dunia sengaja datang ke Bali, selain tertarik keindahan alam dan budaya, sekaligus mencoba wisata kebugaran kita," ujar mantan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali itu.
Dari sisi kesiapan, lanjut Astawa, sebenarnya pelaku-pelaku pariwisata di Bali sudah siap. "Tinggal yang penting sekarang itu mengemasnya menjadi satu paket yang bisa dipromosikan. Kesiapan sebenarnya siap, tetapi bagaimana kita menjualnya," ucapnya.
Baca juga: Pemkab Karangasem gandeng BBKB Yogyakarta kembangkan Tenun Endek Sidemen
Astawa berpandangan selama ini wisatawan mancanegara sudah biasa melihat tempat yang indah-indah dan bersih, tetapi yang belum mereka dapatkan itu mengenai yoga dan meditasi, di samping didukung kearifan lokal Usada (pengobatan tradisional) Bali dan juga spiritual Hindu masyarakat Bali.
Pemerintah Provinsi Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster dengan visi "Nangun Sat Kerthi Loka Balinya" juga telah mempersiapkan program keberpihakan terkait Usada Bali diantaranya menyiapkan tempat pengolahan tanaman obat pasca-panen di daerah Baturiti Kabupaten Tabanan, Rendang di Kabupaten Karangasem dan Pengotan, Kabupaten Bangli.
"Sudah saatnya kita harus mengutamakan wisatawan berkualitas yakni yang 'length of stay-nya" tinggi, 'spend of money' juga banyak, yang biasanya wisatawan ini berasal dari Amerika dan Eropa," kata Astawa.
Baca juga: Minyak Oles Bokashi Bali Tembus Pasaran Ekspor
Untuk mencari dan melayani wisatawan berkualitas, Astawa mengingatkan agar dibarengi pula dengan SDM pengelola pariwisata yang berkualitas serta destinasi yang berkualitas.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020