Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, mengalami erupsi dan menyemburkan kolom abu setinggi 1.000 meter pada Selasa pukul 06.51 WIB menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Dalam siaran persnya PVMBG menyatakan mengamati adanya kolom abu tebal berwarna kelabu hingga hitam dengan tinggi 1.000 meter di atas puncak atau sekitar 1.157 meter di atas permukaan laut saat gunung itu meletus. Kolom abu itu condong ke arah selatan.
Baca juga: Menurun, Gunung Anak Krakatau masih aktif
Seismogram merekam erupsi dengan amplitudo maksimum 41 mm dan durasi 1 menit 33 detik.
Menurut PVMBG, suara dentuman tidak terdengar selama erupsi.
Gunung Anak Krakatau saat ini masih dalam Status Waspada (Level II). PVMBG menyarankan warga dan wisatawan tidak mendekati area dalam radius dua kilometer dari kawah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Dalam siaran persnya PVMBG menyatakan mengamati adanya kolom abu tebal berwarna kelabu hingga hitam dengan tinggi 1.000 meter di atas puncak atau sekitar 1.157 meter di atas permukaan laut saat gunung itu meletus. Kolom abu itu condong ke arah selatan.
Baca juga: Menurun, Gunung Anak Krakatau masih aktif
Seismogram merekam erupsi dengan amplitudo maksimum 41 mm dan durasi 1 menit 33 detik.
Menurut PVMBG, suara dentuman tidak terdengar selama erupsi.
Gunung Anak Krakatau saat ini masih dalam Status Waspada (Level II). PVMBG menyarankan warga dan wisatawan tidak mendekati area dalam radius dua kilometer dari kawah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019