Semarapura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Klungkung merugi sebesar Rp1,9 miliar dalam mengoperasikan Kapal Nusa Jaya Abadi di rute Padang Bai-Nusa Penida.
"Sampai saat ini kami masih mengalami kerugian sebesar Rp1,9 miliar dalam mengoperasikan kapal itu," kata Kepala Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Klungkung, I Nengah Sukasta, di Semarapura, Rabu.
Bahkan, sampai saat ini pengoperasian kapal jenis "Roll On-Roll Off" (Ro-Ro) atau kapal feri itu masih disubsidi Pemkab Klungkung sebesar Rp3 miliar lebih per tahun.
Ia menyebutkan bahwa dalam satu tahun, pengoperasian kapal tersebut hanya mampu memberikan pendapatan bersih sekitar Rp3 miliar, sedangan biaya operasional, termasuk BBM dan perawatannya mencapai Rp4,5 miliar per tahun.
Ia memperkirakan bahwa kerugian tersebut akan terus berlangsung selama kapal itu beroperasi satu kali trip.
"Mungkin hasilnya akan berbeda, jika kapal itu beroperasi dua trip sehari. Namun, kami belum mendapatkan izin penambahan trip itu," kata Nengah Sukasta.
Sementara itu, mulai tahun depan kapal tersebut akan dikelola PT Palmas yang memenangkan tender kontrak senilai Rp2,3 miliar. "Kontrak itu di luar BBM dan doking," katanya.(T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Sampai saat ini kami masih mengalami kerugian sebesar Rp1,9 miliar dalam mengoperasikan kapal itu," kata Kepala Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Klungkung, I Nengah Sukasta, di Semarapura, Rabu.
Bahkan, sampai saat ini pengoperasian kapal jenis "Roll On-Roll Off" (Ro-Ro) atau kapal feri itu masih disubsidi Pemkab Klungkung sebesar Rp3 miliar lebih per tahun.
Ia menyebutkan bahwa dalam satu tahun, pengoperasian kapal tersebut hanya mampu memberikan pendapatan bersih sekitar Rp3 miliar, sedangan biaya operasional, termasuk BBM dan perawatannya mencapai Rp4,5 miliar per tahun.
Ia memperkirakan bahwa kerugian tersebut akan terus berlangsung selama kapal itu beroperasi satu kali trip.
"Mungkin hasilnya akan berbeda, jika kapal itu beroperasi dua trip sehari. Namun, kami belum mendapatkan izin penambahan trip itu," kata Nengah Sukasta.
Sementara itu, mulai tahun depan kapal tersebut akan dikelola PT Palmas yang memenangkan tender kontrak senilai Rp2,3 miliar. "Kontrak itu di luar BBM dan doking," katanya.(T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011