Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati dan Sekretaris Daerah Dewa Made Indra melaksanakan persembahyangan serangkaian ritual "Bhumi Sudha" pada dua pura besar di Pulau Dewata yakni Pura Ulundanu dan Pura Besakih.
Wagub Bali didampingi istri Tjok Istri Putri Hariyani Sukawati, Kepala Biro Kesra Anak Agung Griya serta segenap jajarannya melaksanakan persembahyangan bersama serangkaian "Bhumi Sudha" di Pura Ulun Danu Batur, Kintamani, Kabupaten Bangli, Kamis.
Pada saat bersamaan, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra, dengan didampingi pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Bali, melaksanakan persembahyangan bersama serangkaian upacara Bhumi Sudha di Pura Pengubengan, Besakih, Karangasem.
Upacara yang dilaksanakan secara rutin tiap setahun sekali pada Tilem sasih kaenem (bulan mati yang keenam dalam bulan Bali) tersebut bermakna membersihkan bhuana alit (diri) dan bhuana agung (lingkungan) dari cemer (kekotoran), dengan harapan jagat Bali beserta isinya selamat dan rahayu.
"Harapannya, Bali bisa terbebas dari bencana, musibah, wabah penyakit, dan hal lain sebagainya yang bersifat negatif, karena seperti dipercayai umat Hindu, sasih (bulan) kaenem merupakan Nangluk Merana," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Badung laksanakan ritual untuk keseimbangan alam
Senada dengan Sekda Made Indra, Pemangku Pura Pengubengan yang juga Pemangku Pura Agung Besakih Gusti Mangku Jana menegaskan bahwa tujuan upacara Bhumi Sudha untuk memohon kerahayuan alam beserta isinya.
Upacara serupa menurutnya juga dilaksanakan pada hari yang sama di dua lokasi pura lainnya, yakni Pura Ulun Danu Batur dan Pura Segara Klotok. Prosesi diawali upacara Bhumi Sudha di Pura Pengubengan dan Ulun Danu Batur, selanjutnya tirta (air suci) di kedua pura tersebut "dipundut" atau dibawa ke Pura Segara Klotok.
Selanjutnya "tirta" dijadikan satu dan dibagikan kepada perwakilan desa adat seluruh Bali guna sarana pembersihan di lingkungan desa adat masing-masing hingga lingkungan rumah warga.
Baca juga: Pedukuhan Sidha Swasti adakan ritual Pawintenan massal
Upacara atau ritual "Bhumi Sudha" kali ini dipimpin dua sulinggih (pendeta Hindu) Siwa-Budha yakni Ida Pedanda Budha Jelantik Duaja, Gria Budakeling, Karangasem dan Ida Pedanda Gede Wayahan Gianyar, Gria Mandara, Sidemen, Karangasem.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Wagub Bali didampingi istri Tjok Istri Putri Hariyani Sukawati, Kepala Biro Kesra Anak Agung Griya serta segenap jajarannya melaksanakan persembahyangan bersama serangkaian "Bhumi Sudha" di Pura Ulun Danu Batur, Kintamani, Kabupaten Bangli, Kamis.
Pada saat bersamaan, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra, dengan didampingi pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Bali, melaksanakan persembahyangan bersama serangkaian upacara Bhumi Sudha di Pura Pengubengan, Besakih, Karangasem.
Upacara yang dilaksanakan secara rutin tiap setahun sekali pada Tilem sasih kaenem (bulan mati yang keenam dalam bulan Bali) tersebut bermakna membersihkan bhuana alit (diri) dan bhuana agung (lingkungan) dari cemer (kekotoran), dengan harapan jagat Bali beserta isinya selamat dan rahayu.
"Harapannya, Bali bisa terbebas dari bencana, musibah, wabah penyakit, dan hal lain sebagainya yang bersifat negatif, karena seperti dipercayai umat Hindu, sasih (bulan) kaenem merupakan Nangluk Merana," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Badung laksanakan ritual untuk keseimbangan alam
Senada dengan Sekda Made Indra, Pemangku Pura Pengubengan yang juga Pemangku Pura Agung Besakih Gusti Mangku Jana menegaskan bahwa tujuan upacara Bhumi Sudha untuk memohon kerahayuan alam beserta isinya.
Upacara serupa menurutnya juga dilaksanakan pada hari yang sama di dua lokasi pura lainnya, yakni Pura Ulun Danu Batur dan Pura Segara Klotok. Prosesi diawali upacara Bhumi Sudha di Pura Pengubengan dan Ulun Danu Batur, selanjutnya tirta (air suci) di kedua pura tersebut "dipundut" atau dibawa ke Pura Segara Klotok.
Selanjutnya "tirta" dijadikan satu dan dibagikan kepada perwakilan desa adat seluruh Bali guna sarana pembersihan di lingkungan desa adat masing-masing hingga lingkungan rumah warga.
Baca juga: Pedukuhan Sidha Swasti adakan ritual Pawintenan massal
Upacara atau ritual "Bhumi Sudha" kali ini dipimpin dua sulinggih (pendeta Hindu) Siwa-Budha yakni Ida Pedanda Budha Jelantik Duaja, Gria Budakeling, Karangasem dan Ida Pedanda Gede Wayahan Gianyar, Gria Mandara, Sidemen, Karangasem.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019