Denpasar (Antara Bali) - Seorang nasabah Bank Central Asia (BCA) yang berdomisili di Kuta, Kabupaten Badung, diduga menjadi korban komplotan penipu dan "penguras" kartu ajungan tunai mandiri atau ATM.
"Saya mengalami kerugian sekitar Rp40 juta akibat aksi penipu yang telah memperdayai saya dengan berpura-pura menjadi petugas call center BCA Denpasar," kata Made Suparsa, korban penipuan komplotan penguras ATM saat dihubungi, Senin.
Dia mengaku, kejadian yang menimpanya itu berlangsung Minggu (25/12) pagi di sekitar kawasan pusat perbelanjaan Pepito, Kuta.
"Kasus tersebut telah saya laporkan ke Polsek Kuta, dengan nama korban Ni Kadek Dartini yang tidak lain istri saya. Karena kartu ATM yang saya gunakan saat itu adalah atas nama istri," ucapnya.
Dia berencana menyerahkan berkas laporan penipuan tersebut Selasa (27/12), karena pada saat ini kantor bank masih tutup bertepatan libur cuti bersama perayaan Natal.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Saya mengalami kerugian sekitar Rp40 juta akibat aksi penipu yang telah memperdayai saya dengan berpura-pura menjadi petugas call center BCA Denpasar," kata Made Suparsa, korban penipuan komplotan penguras ATM saat dihubungi, Senin.
Dia mengaku, kejadian yang menimpanya itu berlangsung Minggu (25/12) pagi di sekitar kawasan pusat perbelanjaan Pepito, Kuta.
"Kasus tersebut telah saya laporkan ke Polsek Kuta, dengan nama korban Ni Kadek Dartini yang tidak lain istri saya. Karena kartu ATM yang saya gunakan saat itu adalah atas nama istri," ucapnya.
Dia berencana menyerahkan berkas laporan penipuan tersebut Selasa (27/12), karena pada saat ini kantor bank masih tutup bertepatan libur cuti bersama perayaan Natal.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011