Pasangan ganda campuran Christopher Rungkat/Aldila Sutjiadi berhasil merengkuh medali emas tenis ganda campuran SEA Games 2019 usai melewati laga dengan "super tie-break" kontra wakil Thailand Sanchai Ratiwatana/Tamarine Tanasugarn di partai final, Sabtu.
Dalam laga yang berlangsung di Kompleks Olahraga Rizal Memorial, Manila, Filipina, Christopher/Aldila sempat tertinggal di set pertama sebelum memenangkan pertandingan dengan skor 4-6, 6-4 dan 10-8.
Baca juga: Aldila awali perburuan emas di SEA Games
"Kami selalu positif dan fokus poin demi poin. Apalagi, di super tie-break kesempatannya 50:50 dan kami tidak boleh kehilangan satu bola pun. Namun, akhirnya kami bisa unggul dan memenangkan super tie-break itu," ujar Aldila usai pertandingan.
Sementara Christo, panggilan akrab Christopher mengakui bahwa dia dan Aldila bermain solid saat super tie-break.
Baca juga: Perolehan medali SEA Games 2019 hingga Jumat
Di fase terakhir pertandingan itu, Christo/Aldilla sempat tertinggal 4-5 sebelum akhirnya "tancap gas" dan menang 10-8.
"Di set pertama saya sedikit gugup dan merasa energi saya kurang. Namun, di set kedua dan super tie-break kami bermain cukup solid. Kami beradaptasi dengan taktik lawan," tutur Christo.
Kemenangan Christo/Aldila membuat tim tenis Indonesia total mengumpulkan tiga medali emas dan dua medali perunggu di SEA Games 2019.
Selain dari Christo/Aldila, emas Indonesia datang dari Aldila Sutjiadi (tunggal putri), Beatrice Gumulya/Jessy Rompies (ganda putri). Sementara perunggu dari Priska Madelyn Nugroho (tunggal putri) dan David Agung Susanto/Beatrice Gumulya (ganda campuran).
Prestasi itu membuat tim Indonesia menjadi juara umum di tenis SEA Games 2019.
Catatan medali tersebut juga lebih baik dibandingkan SEA Games sebelumnya tahun 2017, dimana Indonesia hanya meraih satu medali emas dan satu medali perak.
Sementara di nomor ganda campuran, emas dari Christo/Aldila menjadi yang pertama sejak SEA Games 2003. Ketika itu, emas direbut oleh Suwandi dan Wynne Prakusya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Dalam laga yang berlangsung di Kompleks Olahraga Rizal Memorial, Manila, Filipina, Christopher/Aldila sempat tertinggal di set pertama sebelum memenangkan pertandingan dengan skor 4-6, 6-4 dan 10-8.
Baca juga: Aldila awali perburuan emas di SEA Games
"Kami selalu positif dan fokus poin demi poin. Apalagi, di super tie-break kesempatannya 50:50 dan kami tidak boleh kehilangan satu bola pun. Namun, akhirnya kami bisa unggul dan memenangkan super tie-break itu," ujar Aldila usai pertandingan.
Sementara Christo, panggilan akrab Christopher mengakui bahwa dia dan Aldila bermain solid saat super tie-break.
Baca juga: Perolehan medali SEA Games 2019 hingga Jumat
Di fase terakhir pertandingan itu, Christo/Aldilla sempat tertinggal 4-5 sebelum akhirnya "tancap gas" dan menang 10-8.
"Di set pertama saya sedikit gugup dan merasa energi saya kurang. Namun, di set kedua dan super tie-break kami bermain cukup solid. Kami beradaptasi dengan taktik lawan," tutur Christo.
Kemenangan Christo/Aldila membuat tim tenis Indonesia total mengumpulkan tiga medali emas dan dua medali perunggu di SEA Games 2019.
Selain dari Christo/Aldila, emas Indonesia datang dari Aldila Sutjiadi (tunggal putri), Beatrice Gumulya/Jessy Rompies (ganda putri). Sementara perunggu dari Priska Madelyn Nugroho (tunggal putri) dan David Agung Susanto/Beatrice Gumulya (ganda campuran).
Prestasi itu membuat tim Indonesia menjadi juara umum di tenis SEA Games 2019.
Catatan medali tersebut juga lebih baik dibandingkan SEA Games sebelumnya tahun 2017, dimana Indonesia hanya meraih satu medali emas dan satu medali perak.
Sementara di nomor ganda campuran, emas dari Christo/Aldila menjadi yang pertama sejak SEA Games 2003. Ketika itu, emas direbut oleh Suwandi dan Wynne Prakusya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019