Manila, Filipina (ANTARA) - Tim tenis Indonesia mempercepat kedatangan ke Filipina untuk mengantisipasi hal-hal dan hambatan-hambatan yang tidak diinginkan, kata manajer tim tenis Indonesia Sutikno Muliadi.
"Sebenarnya di jadwal kami baru berangkat hari ini. Namun, kami mempercepatnya satu hari. Alasannya, pertama, karena ini lapangan baru. Kedua, kami mengantisipasi hambatan-hambatan yang kemungkinan terjadi," kata Sutikno kepada Antara di Kompleks Olahraga Rizal Memorial, Manila, Filipina, Jumat.
Wakil ketua umum PP Pelti ini mengungkapkan hambatan itu bisa saja datang dari kelalaian panitia SEA Games 2019 seperti terjadi beberapa hari sebelumnya.
Pihaknya tidak ingin gangguan-gangguan nonteknis menggoyahkan konsentrasi tim yang fokus memburu emas SEA Games ke-30 itu.
Baca juga: Tunggal putra Indonesia optimistis juara SEA Games 2019
Karena memutuskan tiba satu hari lebih awal yang ditetapkan Komite Olimpiade (NOC) Indonesia, tim tenis naungan PP Pelti itu pun harus membayar sendiri semua akomodasi dan transportasi tim sebelum semua tanggungan dialihkan ke pemerintah Indonesia.
Tim tenis Indonesia akan berlatih di Kompleks Olahraga Rizal Memorial Jumat siang ini selama kurang lebih satu jam begitu tiba dari Indonesia Kamis malam kemarin.
Namun panitia SEA Games 2019 tidak memperbolehkan pewarta mengambil gambar dengan kamera.
Seluruh petenis Indonesia yang akan berlaga mulai Minggu (1/12) dalam kondisi fit dan mengikuti latihan itu.
Baca juga: Skateboard Indonesia waspadai kekuatan Filipina
Mereka adalah Ari Fahresi, Anthony Susanto, Christopher Rungkat, David Agung dan Muhammad Rifqy Fitriadi, dari sektor putra.
Sedangkan sektor putri diisi Aldila Sutjiadi, Beatrice Gumulya, Jessy Rompies, Priska Madelyn Nugroho, Rifanty Kahfiani.
PP Pelti menargetkan dua medali emas dari nomor ganda putri dan ganda campuran.