Kegagalan tim nasional bola basket putra Indonesia menangkal strategi pertahanan full-court press yang diterapkan Thailand dinilai sang manajer Maulana Fareza Tamrella sebagai penyebab kekalahan 76-98 dalam laga pembuka penyisihan Grup B SEA Games 2019 di Mall of Asia Arena, Manila, Filipina, Rabu.
"Anak-anak gagal memecahkan full-court press Thailand sejak awal pertandingan. Mereka juga terlihat menghadapi tekanan pemain lawan," kata pria yang akrab disapa Mocha itu dihubungi dari Jakarta.
Baca juga: Basket putra awali SEA Games dengan kekalahan
Full-court press Thailand membuat Kaleb Ramot Gemilang dkk kewalahan, terlebih mereka juga gagal memperlihatkan ketajaman ketika berkesempatan melepaskan beberapa tembakan terbuka.
Statistik pertandingan mencatat Indonesia hanya mencapai akurasi tembakan terbuka 35,9 persen atau di bawah Thailand yang mengkonversi 43,8 persen percobaan mereka menjadi angka.
Selain itu aspek turnover atau kehilangan penguasaan bola yang 29 kali dilakukan para pemain Indonesia juga tak lepas dari sorotan.
"Hari ini kami bermain kurang bagus. Anak-anak melakukan 29 kali turnover," ujar Mocha.
Baca juga: Aldila pastikan dua peluang emas
Kekalahan kontra Thailand membuat raihan gemilang Kaleb yang mengemas dwiganda 20 poin dan 10 rebound terlihat sia-sia, demikian juga 17 dan 16 poin yang masing-masing disumbangkan Abraham Damar Grahita dan Andakara Prastawa Dhyaksa.
Pelajaran berharga
Kendati menelan kekalahan, tim besutan Rajko Toroman berusaha memetik pelajaran berharga dari laga pembuka mereka di SEA Games 2019.
Optimisme jelas harus tetap dijaga sebab Kamis (5/12) besok Indonesia harus segera menghadapi Malaysia di laga kedua, sebelum kemudian bertemu Kamboja sehari berselang.
"Kekalahan ini akan menjadi pelajaran berharga bagi kami. Dan kami harus bangkit melawan Malaysia besok," kata Mocha.
Melawan Malaysia besok, Indonesia jelas butuh kemenangan untuk menjaga asa melaju ke semifinal.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Anak-anak gagal memecahkan full-court press Thailand sejak awal pertandingan. Mereka juga terlihat menghadapi tekanan pemain lawan," kata pria yang akrab disapa Mocha itu dihubungi dari Jakarta.
Baca juga: Basket putra awali SEA Games dengan kekalahan
Full-court press Thailand membuat Kaleb Ramot Gemilang dkk kewalahan, terlebih mereka juga gagal memperlihatkan ketajaman ketika berkesempatan melepaskan beberapa tembakan terbuka.
Statistik pertandingan mencatat Indonesia hanya mencapai akurasi tembakan terbuka 35,9 persen atau di bawah Thailand yang mengkonversi 43,8 persen percobaan mereka menjadi angka.
Selain itu aspek turnover atau kehilangan penguasaan bola yang 29 kali dilakukan para pemain Indonesia juga tak lepas dari sorotan.
"Hari ini kami bermain kurang bagus. Anak-anak melakukan 29 kali turnover," ujar Mocha.
Baca juga: Aldila pastikan dua peluang emas
Kekalahan kontra Thailand membuat raihan gemilang Kaleb yang mengemas dwiganda 20 poin dan 10 rebound terlihat sia-sia, demikian juga 17 dan 16 poin yang masing-masing disumbangkan Abraham Damar Grahita dan Andakara Prastawa Dhyaksa.
Pelajaran berharga
Kendati menelan kekalahan, tim besutan Rajko Toroman berusaha memetik pelajaran berharga dari laga pembuka mereka di SEA Games 2019.
Optimisme jelas harus tetap dijaga sebab Kamis (5/12) besok Indonesia harus segera menghadapi Malaysia di laga kedua, sebelum kemudian bertemu Kamboja sehari berselang.
"Kekalahan ini akan menjadi pelajaran berharga bagi kami. Dan kami harus bangkit melawan Malaysia besok," kata Mocha.
Melawan Malaysia besok, Indonesia jelas butuh kemenangan untuk menjaga asa melaju ke semifinal.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019