Denpasar (Antara Bali) - Seorang pengamat telekomunikasi memperkirakan pada awal 2012 akan diwarnai strategi banting harga telepon seluler yang lebih gila, yakni produsen atau agen/distributor menawarkan harga di bawah pokok.

"Penjualan ponsel secara merugi itu akan lebih dahsyat dibandingkan strategi cuci gudang atau harga promo yang banyak ditawarkan pada akhir tahun ini. Strategi itu bertujuan merusak harga telepon seluler di pasaran demi merebut pangsa pasar bagi produk tertentu," kata Herry SW, pengamat telekomunikasi dari Surabaya.

Saat paparan pada acara "Malam Apresiasi Mitra Media Telkomsel Bali 2011" di Warung Jadul, Jalan Sunset Road, Kuta, Kabupaten Badung, Senin malam, disebutkan bahwa produk ponsel yang diperkirakan akan dijadikan "martil pasar" tersebut merupakan produk lokal.

Produk lokal buatan China dengan spesifikasi dua kartu GSM tersebut diperkirakan akan dijual merugi dengan harga hanya Rp99 ribu per unit, sehingga akan bisa merusak pasaran untuk produk ponsel lainnya, terutama merek tertentu yang memiliki spesifikasi sama, ujarnya.

Pada acara yang menghadirkan VP Telkomsel Area Jawa Bali Gilang Prasetya didampingi GM Sales & CS Telkomsel Regional Bali Nusra Syaiful Bachri itu, juga dipaparkan perang harga antara telepon seluler biasa dengan yang termasuk kategori telepon pintar atau smartphone.

"BlackBerry termurah saat ini hanya seharga sekitar Rp1,7 juta, sementara banyak telepon biasa yang dijual Rp100 ribuan per unit. BB juga harus bersaing dengan produk tablet yang mulai digemari konsumen. Tetapi segmen pasarnya berbeda, sehingga BB masih akan eksis, terutama merambah kalangan muda," ujar Herry.

Ditambahkan bahwa hingga akhir 2011, produk BB Gemini masih menjadi yang terlaris, disusul dua seri Samsung yang dijual Rp499 ribu dan Rp150 ribu, peringkat empat ditempati Nokia yang ditawarkan hanya Rp205 ribu.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011